Praya, Lombok Tengah (ANTARA) - Dinas Pertanian Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB) mulai melakukan pendataan kondisi tanaman tembakau yang rusak atau layu dampak hujan yang terjadi pada pekan pertama Juli 2023.
"Luas lahan kerusakan tanaman tembakau di Lombok Tengah dampak hujan masih kita petakan dulu," kata Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Lombok Tengah, Muhammad Kamrin di Praya, Senin.
Ia mengatakan, hujan lebat yang terjadi di wilayah Lombok Tengah memang mengakibatkan tanaman tembakau para petani menjadi layu. Namun, pihaknya masih melakukan evaluasi perkembangan tanaman tembakau baik yang masih segar atau yang sudah layu.
"Peluang untuk pemulihan memang tipis," katanya.
Setelah dilakukan evaluasi terhadap kondisi tanaman tembakau tersebut, baru bisa dikategorikan rusak berat, sedang dan ringan.
"Luas tanaman yang rusak itu masih di data dulu," katanya.
Untuk luas lahan tanaman tembakau di Lombok Tengah pada musim kemarau 2023 ini mencapai 9.500 hektare.
"Rata-rata petani tembakau kita telah tanam, namun ada beberapa desa yang belum," katanya.
Berita Terkait
Alokasi dana cukai tembakau di Lombok Tengah capai Rp72 miliar
Selasa, 9 Januari 2024 21:40
Pembangunan Kawasan Iindustri Hasil Tembakau di Lombok Tengah rampung
Senin, 8 Januari 2024 12:29
Ratusan buruh pabrik tembakau di Lombok Tengah mendapat bansos
Kamis, 30 November 2023 17:38
6.000 buruh petani tembakau di Lombok Tengah memperoleh kartu BPJS
Kamis, 19 Oktober 2023 15:16
Harga tembakau di Lombok Tengah Rp50 ribu per kilogram
Jumat, 18 Agustus 2023 13:19
20 perusahaan tembakau di Lombok Tengah memiliki NPPBKC
Kamis, 17 Agustus 2023 22:38
KIHT Lombok Tengah membuka peluang kerja bagi masyarakat
Rabu, 9 Agustus 2023 15:00
Distan Loteng mencatat 5.128 hektar tanaman tembakau rusak
Minggu, 16 Juli 2023 5:45