Bupati Yakin Sumbawa Barat Daerah Tanpa Konflik

id konflik

"Sampai saat ini predikat sebagai daerah tanpa konflik horizontal tetap kita pertahankan"
Mataram, (Antara NTB)- Bupati Sumbawa Barat KH Zulkifli Muhadli menyatakan yakin daerah yang dipimpinnya tetap aman dan menyandang status sebagai daerah yang tanpa konflik antarmasyararakat atau "zero" konflik horizontal.

"Sampai saat ini predikat sebagai daerah tanpa konflik horizontal tetap kita pertahankan," ucap bupati saat dikonfirmasi dari Mataram, Selasa.

Ia menyatakan, konflik yang terjadi di Taliwang pada 16-19 Mei 2015 yang dipicu kaburnya ER (52) dari Mapolres Sumbawa Barat, bukan konflik horizontal.

ER adalah ayah dari JJ (12), tersangka pelaku pembunuhan bocah enam tahun di rumah kos pada 13 Mei 2015. Masyarakat menduga kuat dia terlibat dalam kasus pembunuhan sadis yang disertai sodomi terhadap korban itu.

Karena itu, ketika ER yang awalnya diamankan di mapolres kabur, masyarakat langsung marah yang berujung pada perusakan kantor mapolres, pos polisi lalu lintas dalam kota dan Mapolsek Kota Taliwang.

Kejadian itu juga menyebabkan bentrok antara massa dengan aparat kepolisian di Kota Taliwang selama tiga hari berturut-turut dan menewaskan satu orang atas nama Baharuddin (50) warga kelurahan Sampir Taliwang karena tertembak.

"Konflik yang terjadi di bulan Mei itu bukan konflik antarmasyarakat, tetapi konflik antara masyarakat dengan aparat. Jadi sampai sekarang Kabupaten Sumbawa Barat tetap sebagai daerah dengan `zero` konflik horizontal," kata bupati.

Ia menyatakan salut kepada Kapolda NTB dan Kapolres Sumbawa Barat yang secara terbuka mengakui kesalahan meminta maaf atas terjadinya peristiwa tersebut.

Terkait 13 orang warga yang saat ini ditahan di Mapolda NTB dan telah ditetapkan sebagai tersangka provokator, penghasutan dan perusakan dalam peristiwa Mei, bupati menyatakan dirinya sudah menjenguk belasan warga tersebut ke Mapolda NTB.

"Kepada mereka saya mengatakan, proses hukum harus tetap berjalan, tapi kalau memang tidak bersalah mereka harus dilepas. Sedangkan kalau mereka terbukti bersalah, harus bertanggung jawab sesuai budaya kita sebagai `tau samawa` (orang Sumbawa)," kata bupati.

Ia meminta masyarakat untuk terlibat aktif dalam menjaga kondusivitas daerah dan tidak mudah terpancing isu-isu tidak jelas yang bisa memecah belah persatuan dan kesatuan masyarakat.(*)