Situasi Keamanan Di Pilkada Ntb Kondusif

id Pilkada NTB

"Dari hasil pantauan kami di beberapa TPS, terlebih lagi di Kabupaten Lombok Tengah. Di mana sebelumnya daerah ini masuk zona merah, tetapi faktanya semuanya sangat kondusif, begitu juga dengan kabupaten/kota lain yang melaksanakan pilkada,"
Mataram (Antara NTB) - Gubernur Nusa Tenggara Barat TGH M Zainul Majdi mengatakan situasi keamanan di provinsi itu kondusif selama proses pemungutan suara di tujuh kabupaten/kota yang melaksanakan pilkada serentak.

"Dari hasil pantauan kami di beberapa TPS, terlebih lagi di Kabupaten Lombok Tengah. Di mana sebelumnya daerah ini masuk zona merah, tetapi faktanya semuanya sangat kondusif, begitu juga dengan kabupaten/kota lain yang melaksanakan pilkada," kata Gubernur di Mataram, Rabu.

Menurutnya, selain kondusifnya keamanan, partisipasi pemilih juga lebih di atas 50 persen dari jumlah pemilih. Kalau pun suasana pemilihan yang relatif sepi di pagi hari, orang nomor satu di NTB itu, mengaku kemungkinan banyak masyarakat yang masih beraktivitas, sehingga belum bisa memberikan hak pilihnya.

Ia berharap semua akan berjalan lancar, begitu juga dengan di Kabupaten Bima dan Dompu.

Gubernur menuturkan, terpenting dari tuntasnya pelaksanaan pemungutan suara, adalah bagaimana masyarakat dan media terus mengawal proses rekapitulasi di tingkat PPK yang ada di kecamatan. Sebab, seringkali ada dugaan muncul proses yang dilakukan kurang transparan.

"Kami meminta semua komponen masyarakat juga ikut memantau, karena sering kali isu yang beredar di masyarakat, tindakan kecurangan pada proses penghitungan suara sering terjadi di tingkat PPK," ungkapnya.

Karena itu, pengawalan dan pengawasan pada saat penghitungan surat suara penting untuk dilaksanakan. Hal ini, dilakukan untuk mencegah tindakan yang tidak fair, yang dapat mengganggu jalannya pelaksanaan pilkada 9 Desember 2015.

"Mari kita semua memantau, sehingga pelaksanaan pilkada di tujuh kabupaten/kota ini, bisa menghasilkan pilkada yang memiliki legitimasi kuat di masyarakat," katanya. (*)