Mataram (ANTARA) - Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, segera menerapkan aplikasi "semampai" (sinergi dan evaluasi Mataram menuju penuntasan stunting).
"Aplikasi 'semampai' merupakan aplikasi untuk pemantauan, pengawasan, dan evaluasi program penanganan stunting di 50 kelurahan se-Kota Mataram," kata Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP2KB) Kota Mataram HM Carnoto di Mataram, Kamis.
Menurut dia aplikasi "Semampai" ini dilengkapi dengan data kasus balita stunting "by name by adress" di masing-masing wilayah sehingga bisa dengan mudah menemukan kelurahan mana yang memiliki kasus tertinggi dan paling rendah.
Aplikasi itu, saat ini adalah tahap persiapan sosialisasi ke semua organisasi perangkat daerah (OPD) termasuk enam kecamatan dan 50 kelurahan se-Kota Mataram.
"Target kami, akhir bulan ini atau paling lambat awal Oktober 2023, aplikasi 'semampai' sudah diterapkan," katanya.
Jika aplikasi ini sudah diterapkan, sambungnya, maka masing-masing OPD harus memiliki operator yang dapat mengisi berbagai program dan kegiatan yang telah dilaksanakan terhadap kasus balita stunting di wilayah masing-masing.
Misalnya, program pemberian telur kepada balita stunting, bantuan itu harus dipastikan diterima dan dikonsumsi oleh balita stunting.
"Dengan demikian, berbagai upaya penanganan stunting bisa tepat sasaran, sehingga target penurunan stunting pada akhir tahun 2023 menjadi 14 persen bisa tercapai," katanya.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Mataram menyebutkan, dari hasil penimbangan bulan Agustus 2023 kasus "stunting" di Kota Mataram terjadi penurunan dari 15,6 persen atau 3.999 balita menjadi 14,7 persen atau 3.732 balita stunting.
Dengan aplikasi "semampai" tersebut, lanjut Carnoto, berbagai program percepatan penanganan stunting baik yang dilaksanakan OPD, kecamatan, maupun kelurahan yang bekerja sama dengan pihak swasta dan dunia usaha bisa terpantau oleh semua pihak.
"Bahkan pak wali (Wali Kota Mataram-red), bisa melihat dan kontrol langsung program penanganan stunting yang sudah dan akan dilaksanakan melalui aplikasi itu," katanya.
Berita Terkait
Puluhan Warga Mataram Lakukan Aksi Gunduli Kepala
Jumat, 21 Agustus 2015 15:53
Haji- 60 Persen Calon Haji Mataram Risiko Tinggi
Rabu, 19 Agustus 2015 21:37
Bupati Sumbawa Barat Evaluasi Jelang Akhir Jabatan
Selasa, 11 Agustus 2015 7:40
Legislator Kecewa Anggaran Sosial Minim Dialokasikan Pemprov NTB
Rabu, 5 Agustus 2015 23:18
Anggaran pengamanan pilkada sumbawa barat rp1,5 miliar
Jumat, 31 Juli 2015 15:01
Paket "K2" Pertama Mendaftar Ke KPU KSB
Senin, 27 Juli 2015 11:14
Paket "f1" didukung partai terbanyak dalam pilkada
Minggu, 5 Juli 2015 14:21
Ikan tuna NTB mengandung merkuri kadar rendah
Rabu, 10 Juni 2015 6:56