Desa Sukarara terancam kekeringan
Praya, Lombok Tengah (ANTARA) - Desa Sukarara, Kecamatan Jonggat, Lombok Tengah terancam kekeringan sehingga memerlukan langkah antisipasi dari pemerintah daerah setemmpat.
"Kekeringan ini sudah tiga bulan lamanya, dan masyarakat cenderung lebih mmembutuhkan air bersih sebagai bahan konsumsi sehari-hari dibandingkan kebutuhan lainnya," kata Kepala Desa (Kades) Sukarara, Saman Budi, Selasa.
Untuk memenuhi kebutuhannya, kata dia, masyarakat mengandalkan sumber air dari sumur gali, sumur bor dan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM).
Salah satu langkah untuk mengatasi hal itu, disebutkan, pemdes mengusahakan penyaluran sumber air bersih dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), namun bantuan tersebut hanya menjangkau 5 dari 10 dusun yang ada di desa.
Ia mengatakan salah satu faktor penghambat bantuan air bersih itu karena adanya program pemerintah pusat terkait perbaikan saluran irigasi secara total dari Jurang Sate ke Hilir.
"Program pemerintah ini juga menyebabkan terhambatnya sumber air di masyarakat dan mengurangi jumlah debit yang diterima," katanya.
Masyarakat juga diimbau supaya menggunakan air secara bijak, dan ke depannya Pemdes akan mengusahakan pembuatan sumur bor di setiap dusun yang ada di desa itu.
"Kekeringan ini sudah tiga bulan lamanya, dan masyarakat cenderung lebih mmembutuhkan air bersih sebagai bahan konsumsi sehari-hari dibandingkan kebutuhan lainnya," kata Kepala Desa (Kades) Sukarara, Saman Budi, Selasa.
Untuk memenuhi kebutuhannya, kata dia, masyarakat mengandalkan sumber air dari sumur gali, sumur bor dan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM).
Salah satu langkah untuk mengatasi hal itu, disebutkan, pemdes mengusahakan penyaluran sumber air bersih dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), namun bantuan tersebut hanya menjangkau 5 dari 10 dusun yang ada di desa.
Ia mengatakan salah satu faktor penghambat bantuan air bersih itu karena adanya program pemerintah pusat terkait perbaikan saluran irigasi secara total dari Jurang Sate ke Hilir.
"Program pemerintah ini juga menyebabkan terhambatnya sumber air di masyarakat dan mengurangi jumlah debit yang diterima," katanya.
Masyarakat juga diimbau supaya menggunakan air secara bijak, dan ke depannya Pemdes akan mengusahakan pembuatan sumur bor di setiap dusun yang ada di desa itu.