Semua orang akan sepakat dengan segala seuatu kebijakan yang diambil pasti memiliki resiko tersendiri. Tapi, semua resiko yang ada bisa di minimalisir atau di hindari. Mungkin dengan adanya opsi bahwa skripsi tidak wajib akan menyebabkan pengurangan dari hasil riset ilmiah. Namun disini solusi dari itu pasti selalu ada.
Saya yakin hampir semua jurusan di Universitas yang ada di Indonesia mempunya matkul kepenulisan ilmiah. Kemudian, matkul ini bisa dijadikan salah satu solusi dalam mengurangi resiko terjadinya kekurangan riset ilmiah. Misal, mereka wajib membuat karya ilmiah sebagai tugas dari matkul ini.
Di sisi lain, untuk mendapatkan refrensi atau riset dan penelitian terbaru sangat mudah dan gampang di akses dimana-mana. Hal ini juga didukung oleh perkembangan teknologi-teknologi yang ada, seperti perkembangan Artificial Intelegency yang marak dimana-mana memungkin semua orang bisa mengakses apapun termasuk riset atau penelitian terbaru.
Namun di sini ada catatan kecil yang ingin saya sampaikan, mau skipsi atau bukan yang pasti subtansi riset ilmiah tidak boleh dihilangkan, baik riset dasar maupun terapan, karena kemajuan perdaban manusia bertumpu pada keduanya, sisi buruk jika perguruan tidak menerapkan skripsi adalah referensi ilmiah terbaru akan berkurang dengan sangat signifikan, dan tentu saja ini akan sangat merugikan dunia pendidikan kita.
Jadi, saya mengharapkan skripsi tidak dihapus total dan perlu pengawasan serta kebijakan yang tegas atas hal ini. Diperlukan sebuah aturan yang jelas tentang diperbolehkan atau tidaknya mahasiswa dalam membuat skripsi. Maka dari itu, semua pihak yang terlibat harus saling bekerja sama dalam membangun pendidikan di Indonesia.
Ubah Mindset