Sulsel gelar Gerakan Pangan Murah di 36 titik

id sulsel gerakan pangan,Stok beras,sandang pangan,Sulsel

Sulsel gelar Gerakan Pangan Murah di 36 titik

Pj Gubernur Sulsel Bahtiar (tengah) bersama Forkopimda mengikuti acara launching Gerakan Pangan Murah serentak nasional secara virtual di Makassar, Senin,(16/10/2023).ANTARA/HO-Humas Pemprov Sulsel

Makassar (ANTARA) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Selatan menggelar Gerakan Pangan Murah (GPM) secara serentak di 36 titik di Sulsel sebagai upaya menjaga daya beli dan meringankan beban masyarakat di daerah itu.
Pj Gubernur Sulsel Bahtiar Baharuddin, usai mengikuti Launching GPM Serentak se-Indonesia secara virtual di Makassar, Senin, mengatakan, GPM dilaksanakan di 36 titik yang tersebar di 24 kabupaten/kota sebagai upaya menjaga stabilitasi pasokan harga pangan.

Ia mengungkapkan, kondisi inflasi di Sulsel cukup terkendali. Berdasarkan data perkembangan inflasi, Sulsel pada Agustus yang berada diangka 3,53 (MoM) sedangkan pada September berada diangka 2,33 (MoM) atau selisih 1,0.

Untuk menekan angka inflasi, Bahtiar telah mengeluarkan sejumlah kebijakan. Salah satunya, Gerakan Menanam 10 Pohon Cabai Setiap ASN. Diketahui, Cabai merupakan salah satu komoditi penyumbang inflasi di Sulsel.

Sementara itu, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, saat membuka kegiatan GPM serentak, mengatakan, sesuai perintah Presiden Jokowi, pihaknya berfokus membantu menstabilkan harga pangan di semua daerah. Hal ini dilakukan untuk mengendalikan inflasi.

Baca juga: Indonesia dipercaya sebagai anggota Dewan Organisasi Pangan dan Pertanian

Dengan mengacu data ketersediaan pangan dalam negeri dari Badan Pusat Statistik (BPS), kata Tito, pihaknya mengetahui langsung daerah yang surplus dan defisit pangan, serta kondisi pangan di setiap pasar.

"Oleh karena itu, Satuan Tugas (Satgas) Pangan di setiap daerah harus turun cek stok atau kondisi pangan setiap hari di pasar-pasar, terutama sembilan bahan pokok, sekarang jadi 12,” kata Tito.

Jika terdapat kenaikan harga, Tito meminta dilakukan pengecekan agar segera dapat dilakukan intervensi. "Soal kenaikan harga, apakah suplai yang kurang atau distribusinya yang macet, sehingga kami dapat menekan inflasi," katanya.

Baca juga: Jaksa siap mengajukan kasasi terkait vonis bebas terdakwa sandang pangan

Sementara, Pelaksana Tugas (Plt) Menteri Pertanian (Mentan) yang juga Kepala Badan Pangan Nasional, Arief Prasetyo Adi, mengatakan, setiap daerah memiliki tanggung jawab yang sama dalam menghadirkan kecukupan beras. Oleh karena itu, dia berjanji akan memberikan hadiah khusus bagi daerah yang mampu memproduksi beras dengan tinggi.