Makassar (ANTARA) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Selatan menggelar Gerakan Pangan Murah (GPM) secara serentak di 36 titik di Sulsel sebagai upaya menjaga daya beli dan meringankan beban masyarakat di daerah itu.
Pj Gubernur Sulsel Bahtiar Baharuddin, usai mengikuti Launching GPM Serentak se-Indonesia secara virtual di Makassar, Senin, mengatakan, GPM dilaksanakan di 36 titik yang tersebar di 24 kabupaten/kota sebagai upaya menjaga stabilitasi pasokan harga pangan.
Ia mengungkapkan, kondisi inflasi di Sulsel cukup terkendali. Berdasarkan data perkembangan inflasi, Sulsel pada Agustus yang berada diangka 3,53 (MoM) sedangkan pada September berada diangka 2,33 (MoM) atau selisih 1,0.
Untuk menekan angka inflasi, Bahtiar telah mengeluarkan sejumlah kebijakan. Salah satunya, Gerakan Menanam 10 Pohon Cabai Setiap ASN. Diketahui, Cabai merupakan salah satu komoditi penyumbang inflasi di Sulsel.
Sementara itu, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, saat membuka kegiatan GPM serentak, mengatakan, sesuai perintah Presiden Jokowi, pihaknya berfokus membantu menstabilkan harga pangan di semua daerah. Hal ini dilakukan untuk mengendalikan inflasi.
Baca juga: Indonesia dipercaya sebagai anggota Dewan Organisasi Pangan dan Pertanian
Dengan mengacu data ketersediaan pangan dalam negeri dari Badan Pusat Statistik (BPS), kata Tito, pihaknya mengetahui langsung daerah yang surplus dan defisit pangan, serta kondisi pangan di setiap pasar.
"Oleh karena itu, Satuan Tugas (Satgas) Pangan di setiap daerah harus turun cek stok atau kondisi pangan setiap hari di pasar-pasar, terutama sembilan bahan pokok, sekarang jadi 12,” kata Tito.
Jika terdapat kenaikan harga, Tito meminta dilakukan pengecekan agar segera dapat dilakukan intervensi. "Soal kenaikan harga, apakah suplai yang kurang atau distribusinya yang macet, sehingga kami dapat menekan inflasi," katanya.
Baca juga: Jaksa siap mengajukan kasasi terkait vonis bebas terdakwa sandang pangan
Sementara, Pelaksana Tugas (Plt) Menteri Pertanian (Mentan) yang juga Kepala Badan Pangan Nasional, Arief Prasetyo Adi, mengatakan, setiap daerah memiliki tanggung jawab yang sama dalam menghadirkan kecukupan beras. Oleh karena itu, dia berjanji akan memberikan hadiah khusus bagi daerah yang mampu memproduksi beras dengan tinggi.
Berita Terkait
Upaya NTB redam gejolak harga beras
Senin, 23 September 2024 12:49
Bulog: stok beras di NTB aman sampai enam bulan ke depan
Selasa, 17 September 2024 20:50
Bulog jamin ketersediaan stok bantuan pangan beras
Jumat, 30 Agustus 2024 20:47
Stok beras candangan pangan pemerintah aman hadapi Idul Adha
Sabtu, 8 Juni 2024 3:19
Pemerintah Thailand ingin jual stok beras terakhirnya
Rabu, 15 Mei 2024 5:47
Stok beras capai 1,26 juta ton hingga April
Sabtu, 20 April 2024 6:28
Beras cadangan pangan di Mataram tersisa 1,1 ton
Senin, 1 April 2024 13:33
Pemerintah siapkan langkah pengendalian harga beras
Jumat, 1 Maret 2024 14:54