Banjir yang rendam 12 desa di Aceh Singkil berangsur surut

id Aceh,Banjir Aceh,Berita Aceh,Aceh Singkil,Pemprov Aceh,Banjir Aceh Singkil,Hujan Deras,BMKG,Musim Penghujan

Banjir yang rendam 12 desa di Aceh Singkil berangsur surut

Dokumentasi - Banjir yang merendam rumah penduduk di Kecamatan Singkil, Kabupaten Aceh Singkil, Selasa (16/10/2023). (ANTARA/HO-BPBD Aceh Singkil)

Banda Aceh (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA) menyebut banjir yang merendam 12 gampong atau desa di Kecamatan Singkil, Kabupaten Aceh Singkil, berangsur surut, dengan korban terdampak mencapai 8.519 jiwa.

“Saat ini banjir berangsur surut di 12 desa dalam Kecamatan Singkil dengan ketinggian air sekitar 20-30 sentimeter,” kata Kepala Pelaksana BPBA Ilyas melalui Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops PB) di Banda Aceh, Jumat.

Ia menjelaskan peristiwa banjir di Aceh Singkil mulai terjadi pada Senin (16/10) pagi. Awalnya banjir dengan ketinggian air antara 50 - 70 sentimeter merendam Desa Pea Bumbung, Ujung Bawang, Rantau Gedang, Teluk Ambun, Teluk Rumbia, Kuta Simboling, Suka Makmur, dan Takal Pasir.

Kemudian banjir meluas ke beberapa desa lain di Kecamatan Singkil yakni Desa Pemuka, Desa Ujung, Desa Pasar, dan Desa Siti Ambia.

“Banjir ini diakibatkan hujan dengan intensitas tinggi yang mengguyur wilayah Kabupaten Aceh Singkil,” kata Ilyas.

BPBD Aceh Singkil, lanjutnya, mencatat korban terdampak mencapai 8.519 jiwa dalam 2.391 Kepala Keluarga (KK). Hingga saat ini tidak ada lagi warga terdampak banjir harus mengungsi, semua sudah kembali ke rumah masing-masing.

“Aktivitas masyarakat mulai normal,” kata Ilyas.

Selain merendam rumah warga, lanjut dia, banjir juga merendam jalan penghubung antar desa di wilayah itu, serta merendam fasilitas umum, sekolah dasar, taman kanak-kanak, masjid, balai pertemuan, dan puskesmas pembantu (pustu).

Sebelumnya Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengingatkan saat ini Aceh sudah memasuki musim penghujan, sehingga masyarakat di provinsi paling barat Indonesia itu diminta  selalu mewaspadai potensi banjir, tanah longsor, dan bencana lainnya.

Baca juga: Palembang siapkan mitigasi banjir jelang musim hujan
Baca juga: Akademisi Universitas Medan apresiasi normalisasi Sungai Deli atasi banjir


“Normalnya puncak musim hujan biasanya terjadi di bulan Desember-Februari, setelah itu mulai memasuki musim peralihan,” kata Prakirawan BMKG Kelas I Sultan Iskandar Muda Aceh Besar Nuria Arifiani.