Bareskrim sebutkan jalur laut primadona selundupkan narkoba

id Penyelundupan narkoba, mabes polri, bareskrim polri, aceh, perairan aceh

Bareskrim sebutkan jalur laut primadona selundupkan narkoba

Dokuemntasi-Kepala Kantor Bea Cukai Bandara Soekarno Hatta Gatot S Wibowo (kedua kanan) bersama Wadir Tippid Narkoba Bareskrim Polri Kombes Pol Arie Ardian Rishadi (kedua kiri) dan Kepala Bidang Penindakan dan Penyidikan Bea Cukai Soekarno Hatta Zaky Firmansyah (kanan) menunjukan barang bukti penyelundupan narkoba jenis kokain di dalam patung ikan dari Malaysia di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Selasa (5/3/2024). ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal/aww.

Jakarta (ANTARA) -
Wakil Direktur Tindak Pidana Narkoba Kombes Pol. Arie Ardian menyebut jalur laut masih menjadi primadona para pelaku kejahatan menyelundupkan narkoba, karena banyaknya wilayah yang kurang terawasi oleh petugas.
 
"Perlu diketahui jalur laut ilegal masih menjadi primadona distribusi narkoba secara ilegal, karena memang letak geografis Indonesia banyak pesisir yang berpotensi tidak diketahui petugas," kata Arie di Jakarta, Kamis.

Pada medio Maret 2024, Direktorat Tindak Pidana Narkoba bersama Direktorat Bea Cukai menggagalkan penyelundupan 19 kg dan menangkap enam orang tersangka, satu diantaranya berstatus DPO.

Penyidik menggagalkan penyelundupan narkoba dengan modus ship to ship (antar kapal dengan kapal) jaringan Malaysia- Aceh. Pengungkapan berawal dari informasi yang didapat adanya pengiriman narkotika jenis sabu dari Malaysia ke Aceh.
 
Berdasarkan laporan tersebut, penyidik. bersama Direktorat Bea Cukai melakukan pemetaan di laut hingga akhirnya bisa menangkap penyelundup 19 kg sabu. Kedua orang tersangka yang mengambil dari jaringan di Malaysia selanjutnya masuk ke dalam perairan Indonesia, kurang lebih 7 mil dari batas pantai, dari Kabupaten Idi Rayeuk, Aceh.
 
"Selanjutnya ditangkap juga dua orang tersangka yang akan mengambil sabu dari Km 7, 7 mil batas perairan Aceh tersebut," katanya.

Baca juga: Korlantas hentikan "one way" arus balik Lebaran
Baca juga: Jenazah korban kecelakaan KM 58 dipindah ke RS Polri
 
Total ada empat orang kurir yang ditangkap. Penyidik melakukan pengembangan dan berhasil menangkap satu orang pengendali yang berada di darat. Penyidik menyita barang bukti sabu seberat 19 kg, dari masing-masing tersangka ini mereka mendapat upah Rp 10 juta per kg dibagi oleh lima orang ini.
 
"Dan selanjutnya kami terus akan mengembangkan kasus ini dengan jaringan yang menyediakan narkotika jenis sabu ini dan juga kepada jaringan yang mengedarkan di wilayah Indonesia. Di mana dari hasil pendalaman bahwa sabu ini akan diedarkan di wilayah Aceh, seperti Jakarta dan Pulau Jawa," kata Arie.