Pemkot Mataram: danau buatan "green belt" Udayana jadi pusat wisata

id danau buatan Udayana Mataram

Pemkot Mataram: danau buatan "green belt" Udayana jadi pusat wisata

Proses pembangunan danau buatan di areal "green belt" atau sabuk hijau Jalan Udayana Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat. (ANTARA/Nirkomala)

Mataram (ANTARA) - Pemerintah Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, mengatakan, pembangunan danau buatan di areal "green belt" atau sabuk hijau Jalan Udayana di konsep menjadi pusat wisata, rekreasi, serta edukasi warga kota dan sekitarnya.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Mataram H Nizar Denny Cahyadi di Mataram, Rabu, mengatakan, proses pembangunan danau buatan itu saat ini sudah mencapai sekitar 75 persen.

"Untuk danau atau kolamnya sudah hampir rampung. Sekarang kita tinggal menata bagian pinggir dengan menanam rumput agar terlihat lebih nyaman," katanya.

Selain itu areal danau buatan akan di pasang lampu taman dan pohon serta sejumlah kursi taman sebagai fasilitas pendukung bagi para pengunjung.

Setelah pembangunan danau buatan ini rampung, lanjutnya, pihaknya akan menebar ikan hias untuk memberikan sentuhan estetika, hiburan bagi para pengunjung, sekaligus bisa menghilangkan jentik nyamuk dalam kolam.

"Antisipasi agar ikan tersebut tidak hilang, setelah jadi tentu areal tersebut akan kita siapkan petugas yang bertanggung jawab terhadap pengelolaan danau tersebut," katanya. 

Denny yang juga menjabat sebagai Plt Kepala Dinas Pariwisata Kota Mataram mengatakan, pembangunan danau buatan ini terintegrasi dengan pembangunan ruang kreatif Udayana yang saat ini sedang dibangun berupa gelanggang pertunjukan seni dan budaya.

"Jadi satu lokasi, masyarakat memiliki banyak alternatif untuk rekreasi di kawasan Udayana," katanya menambahkan. 

Sementara Sekretaris DLH Kota Mataram Irwansyah yang didampingi Kepala Bidang Ruang Terbuka Hijau (RTH) Agus sebelumnya mengatakan, danau buatan itu dibangun dengan anggaran Rp200 juta  dengan ukuran 25x150 meter persegi. 

Dengan anggaran itu yang dikerjakan khusus untuk bangunan inti kolam dan vegetasi di areal danau buatan. Sedangkan fasilitas pendukung dilanjutkan tahun 2024.

Konsep danau buatan ini memang tidak memiliki ciri tertentu atau kearifan lokal sebab Bentuk kolam disesuaikan dengan kondisi di lapangan.

"Danau buatan ini merupakan danau pasif hanya untuk fasilitas taman bukan untuk kolam bermain atau untuk mandi. Karena itulah, perlu ada petugas yang siaga sebagai upaya antisipasi penyalahgunaan danau," katanya.