Banjarbaru (ANTARA) - Kementerian Keuangan memberikan insentif fiskal tahap dua sebagai bantuan dana tambahan ke Pemerintah Kota Banjarbaru Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel). Wali Kota Banjarbaru Muhammad Aditya Mufti Ariffin di Banjarbaru, Rabu, mengatakan, dana insentif fiskal periode kedua yang diterima sebesar Rp9,6 miliar atau naik Rp300 juta dibandingkan periode pertama.
"Dana insentif fiskal yang diterima periode kedua ini lebih besar Rp300 juta dibandingkan periode pertama lalu sebesar Rp9,3 miliar. Tentunya capaian ini patut disyukuri," ujar Aditya.
Menurut dia, penggunaan dana insentif fiskal dari Kemenkeu dimanfaatkan untuk mengatasi inflasi sehingga masyarakat dapat memenuhi kebutuhan bahan pokok sehari-hari dengan harga terjangkau.
"Penggunaan dana difokuskan untuk mengatasi inflasi sehingga hasilnya dirasakan langsung masyarakat baik berupa bantuan pangan maupun kegiatan pasar murah dengan harga yang disubsidi," ungkap Aditya.
Ia menekankan sudah meminta seluruh satuan kerja perangkat daerah (SKPD) di lingkungan Pemkot Banjarbaru bersama-sama menjaga inflasi sehingga dapat menstabilkan harga dan menjaga inflasi tetap rendah.
Aditya menuturkan inflasi yang terjaga dan harga tetap rendah sangat berpengaruh terhadap kesejahteraan masyarakat sehingga pemerintah daerah terus berusaha menjaga inflasi terkendali agar harga tidak mengalami kenaikan.
Kemenkeu menyalurkan dana insentif fiskal kepada daerah termasuk Pemkot Banjarbaru karena mampu menekan inflasi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Melalui surat keputusan, Menteri Keuangan Sri Mulyani menetapkan Pemkot Banjarbaru masuk daftar 34 pemerintah daerah yang menerima alokasi dana insentif fiskal periode ketiga sebesar Rp9,6 miliar.
Dana insentif fiskal merupakan bentuk penghargaan dari Kemenkeu RI kepada pemerintah daerah yang dinilai sukses menjalankan program strategis dalam mengendalikan inflasi di daerahnya.
Baca juga: TikTok setor pajak sebagai PPN PMSE
Baca juga: Hilirisasi bisa jadi kunci jaga investasi di tahun politik
Dana yang bersumber dari APBN itu disalurkan Kemenkeu berdasarkan kriteria penilaian tentang kinerja setiap pemerintah daerah dengan pengalokasian agar kinerja ASN dapat dimonitor langsung. Pengalokasian dana insentif untuk pengendalian inflasi dilakukan beberapa kali agar peningkatan kinerja dapat dimonitor dan kinerja pemerintah daerah dapat langsung diapresiasi.
Berita Terkait
SMF lapor kontribusi ke negara capai Rp2,2 triliun
Selasa, 19 November 2024 17:38
Pererat kolaborasi cegah pengiriman narkotika via jasa ekspedisi
Kamis, 14 November 2024 20:26
Soal perombakan struktur Kemenkeu, begini penjelasan Sri Mulyani
Jumat, 8 November 2024 18:24
Kemenkeu mendukung manfaatkan lahan BLBI program 3 juta rumah
Jumat, 8 November 2024 6:25
Prabowo rombak struktur organisasi di Kemenkeu, berikut susunanya
Kamis, 7 November 2024 18:56
Pemerintah menyerap dana Rp10,2 triliun lelang tujuh seri SBSN
Rabu, 6 November 2024 6:38
Pemerintah rilis aturan lengkap perpajakan skema KSO
Rabu, 6 November 2024 6:13
Kemenkeu perpanjang tax holiday hingga akhir 2024
Senin, 4 November 2024 20:59