PLN memberikan tips agar warga aman memakai listrik saat musim hujan
Jakarta (ANTARA) - PLN Unit Induk Distribusi Jakarta Raya memberikan tips agar masyarakat DKI Jakarta tetap aman menggunakan listrik selama musim hujan. PLN juga mengingatkan masyarakat agar tetap berhati-hati dan waspada terhadap risiko banjir.
"Keselamatan masyarakat adalah hal yang paling utama," kata General Manager PLN Unit Induk Distribusi (UID) Jakarta Raya Lasiran dalam pernyataannya yang diterima di Jakarta, Senin.
Selain memberikan tips agar masyarakat aman, PLN juga rutin berpatroli untuk mengecek tiang dan kebel listrik. Hal itu untuk memastikan tidak ada arus bocor, menyisir daerah banjir dan memadamkan aliran listrik dari gardu distribusi.
Adapun tips aman menggunakan listrik selama musim hujan, yakni:
Pertama, apabila terjadi hujan deras, masyarakat perlu memastikan mereka berada dalam tempat teduh dan jauh dari jaringan listrik seperti tiang listrik.
Kedua, pastikan kabel listrik yang ada di sekitar terbungkus dan sambungan kabel terisolasi dengan sempurna supaya tidak menghantarkan arus keluar yang membahayakan.
Ketiga, apabila ketinggian air mulai naik, segera cabut colokan listrik yang berada di bawah dan angkat alat elektronik ke tempat yang lebih tinggi.
Keempat, jika air mulai memasuki rumah, masyarakat perlu segera matikan aliran listrik dari kWh meter dengan menekan "meter circuit breaker" (MCB) ke arah bawah.
"Segera saja matikan secara mandiri listrik yang ada di rumah dari meteran langsung," ujarnya.
Kelima, apabila sudah terjadi banjir dan PLN belum memadamkan aliran listrik di wilayah tersebut, segera laporkan melalui PLN Mobile atau PLN 123 untuk meminta agar aliran listrik dari gardu distribusi dipadamkan.
Dia juga mengingatkan masyarakat untuk menggunakan listrik secara sah. Apabila menggunakan listrik secara ilegal, ada risiko kabel yang menyambungnya tidak memenuhi standar sehingga terkelupas.
"Hal tersebut sangat berbahaya. Terlebih saat musim hujan karena air merupakan konduktor," katanya.
Lasiran menjelaskan bahwa proses penyalaan kembali listrik di daerah yang terdampak banjir akan dilakukan setelah air benar-benar surut dan ada kesepakatan antara PLN dengan tokoh masyarakat setempat.
Baca juga: Kelompok Tani Hortikultura Poco Leok binaan PLN raup keuntungan jutaan rupiah
Baca juga: PLN NTB kembali gelar promosi pada CFD di Jalan Udayana Mataram
Hal tersebut dilakukan guna memastikan bahwa daerah yang sempat terdampak banjir telah aman untuk kembali dialiri listrik PLN.
"Keselamatan masyarakat adalah hal yang paling utama," kata General Manager PLN Unit Induk Distribusi (UID) Jakarta Raya Lasiran dalam pernyataannya yang diterima di Jakarta, Senin.
Selain memberikan tips agar masyarakat aman, PLN juga rutin berpatroli untuk mengecek tiang dan kebel listrik. Hal itu untuk memastikan tidak ada arus bocor, menyisir daerah banjir dan memadamkan aliran listrik dari gardu distribusi.
Adapun tips aman menggunakan listrik selama musim hujan, yakni:
Pertama, apabila terjadi hujan deras, masyarakat perlu memastikan mereka berada dalam tempat teduh dan jauh dari jaringan listrik seperti tiang listrik.
Kedua, pastikan kabel listrik yang ada di sekitar terbungkus dan sambungan kabel terisolasi dengan sempurna supaya tidak menghantarkan arus keluar yang membahayakan.
Ketiga, apabila ketinggian air mulai naik, segera cabut colokan listrik yang berada di bawah dan angkat alat elektronik ke tempat yang lebih tinggi.
Keempat, jika air mulai memasuki rumah, masyarakat perlu segera matikan aliran listrik dari kWh meter dengan menekan "meter circuit breaker" (MCB) ke arah bawah.
"Segera saja matikan secara mandiri listrik yang ada di rumah dari meteran langsung," ujarnya.
Kelima, apabila sudah terjadi banjir dan PLN belum memadamkan aliran listrik di wilayah tersebut, segera laporkan melalui PLN Mobile atau PLN 123 untuk meminta agar aliran listrik dari gardu distribusi dipadamkan.
Dia juga mengingatkan masyarakat untuk menggunakan listrik secara sah. Apabila menggunakan listrik secara ilegal, ada risiko kabel yang menyambungnya tidak memenuhi standar sehingga terkelupas.
"Hal tersebut sangat berbahaya. Terlebih saat musim hujan karena air merupakan konduktor," katanya.
Lasiran menjelaskan bahwa proses penyalaan kembali listrik di daerah yang terdampak banjir akan dilakukan setelah air benar-benar surut dan ada kesepakatan antara PLN dengan tokoh masyarakat setempat.
Baca juga: Kelompok Tani Hortikultura Poco Leok binaan PLN raup keuntungan jutaan rupiah
Baca juga: PLN NTB kembali gelar promosi pada CFD di Jalan Udayana Mataram
Hal tersebut dilakukan guna memastikan bahwa daerah yang sempat terdampak banjir telah aman untuk kembali dialiri listrik PLN.