Dinsos Mataram menyalurkan bantuan kepada perempuan rawan sosial

id bantuan mesin jahit PRSE

Dinsos Mataram menyalurkan bantuan kepada perempuan rawan sosial

Plt Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kota Mataram Andi Darwis, mengecek bantuan mesin obras dan mesin jahit yang akan diberikan kepada 100 perempuan rawan sosial ekonomi (PRSE) Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, Rabu (13/12-2023). (ANTARA/Nirkomala)

Mataram (ANTARA) - Dinas Sosial (Dinsos) Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), menyalurkan bantuan berupa alat kerja kepada 125 Perempuan Rawan Sosial Ekonomi (PSRE) agar memiliki peluang usaha guna meningkatkan kesejahteraan keluarga.

"Sebelum dapat bantuan alat kerja, sebanyak 125 PRSE sudah diberikan pelatihan dasar selama lima hari di bidang menjahit 100 orang dan tata rias 25 orang," kata Plt Kepala Dinsos Kota Mataram Andi Darwis di Mataram, Rabu.

Untuk 100 PSRE yang mengikuti pelatihan menjahit, kata dia, masing-masing mendapatkan satu mesin jahit dan mesin obras. Sedangkan 25 PSRE yang ikut pelatihan tata rias sudah mendapatkan bantuan satu paket alat tata rias, termasuk cermin.

Ia mengatakan bantuan alat kerja itu diberikan langsung dengan harapan para PSRE yang sudah mendapat pelatihan bisa langsung praktek dan membuka usaha sendiri.

"Dengan demikian kami harapkan para PSRE bisa lebih mandiri berbekal keterampilan yang dimiliki," katanya.

Lebih jauh Andi mengatakan para PSRE yang mendapatkan bantuan ini sudah melalui penjaringan di enam kecamatan melalui pendamping Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) yang ada di masing-masing kecamatan.

"Tujuannya agar kegiatan pelatihan dan bantuan bisa tepat sasaran," katanya.

Di sisi lain Dinsos Kota Mataram juga telah menyerahkan bantuan untuk 25  Karang Taruna yang sudah mengikuti lomba Karang Taruna tingkat kelurahan. Dari 50 Karang Taruna kelurahan se-Kota Mataram, 25 Karang Taruna diberikan batuan masing-masing satu gerobak dorong usaha dan satu laptop.

"Laptop ini menjadi aset kelurahan untuk memudahkan berbagai perencanaan dan program kegiatan Karang Taruna," katanya.

Sementara bantuan gerobak dorong, kata dia, dimaksudkan agar Karang Taruna bisa memiliki usaha bersama, baik itu usaha makanan atau minuman yang dikelola bersama di sejumlah titik potensial di wilayah masing-masing.

"Untuk lokasi penempatan lapak, Karang Taruna bisa berkoordinasi dengan Dinas Perdagangan. Harapannya, hasil usaha bersama bisa dikembangkan untuk meningkatkan kesejahteraan bersama," katanya.