Kota Gaza, Palestina (ANTARA) - Hamas menghentikan pembahasan mengenai gencatan senjata di Jalur Gaza atau kemungkinan kesepakatan pertukaran sandera dengan Israel, demikian sebut sebuah sumber Palestina pada Selasa (2/1).
"Hamas mengatakan kepada mediator keputusannya untuk menghentikan seluruh pembahasan mengenai gencatan senjata Gaza atau pertukaran sandera dengan Israel," ujar sumber tersebut kepada Anadolu.
Keputusan itu diambil tak lama setelah wakil pemimpin Hamas Saleh al-Arouri dibunuh dalam serangan drone Israel di kantor Hamas di ibukota Lebanon, Beirut, menurut Kantor Berita Nasional Lebanon.
Hamas telah memastikan bahwa Arouri dan dua komandan sayap bersenjata mereka Brigade Al-Qassam juga tewas dalam serangan itu, dari enam orang korban jiwa dari kejadian itu. Arouri adalah pemimpin paling senior Hamas yang tewas oleh Israel sejak meletusnya konflik Gaza pada 7 Oktober.
Israel melancarkan serangan udara dan darat tanpa henti di Jalur Gaza sejak serangan lintas batas oleh Hamas pada 7 Oktober.
Baca juga: Ribuan pasien kanker di Gaza tak dapat obat setelah RS tutup
Baca juga: Media Israel: Bantuan masuk Gaza hanya penuhi 10 persen kebutuhan
Setidaknya 22.185 warga Palestina tewas dan 57.035 lainnya terluka, sebagian besar anak-anak dan wanita, menurut otoritas kesehatan Gaza, sementara hampir 1.200 warga Israel diyakini tewas dalam serangan Hamas.
Serangan gencar Israel telah menyebabkan kehancuran di Gaza, di mana 60 persen infrastruktur di wilayah tersebut rusak atau hancur, dan hampir 2 juta penduduk mengungsi di tengah kekurangan makanan, air bersih, dan obat-obatan.
Sumber: Anadolu