Mataram (ANTARA) - Pemerintah Kota Mataram di Provinsi Nusa Tenggara Barat mendapat jatah memberangkatkan sekitar 630 orang calon haji reguler ke Tanah Suci pada pelaksanaan ibadah haji tahun 2024 menurut pejabat Kantor Kementerian Agama.
Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Mataram H Jaelani di Mataram, Senin, menyampaikan bahwa daftar calon haji yang masuk dalam kuota pemberangkatan haji tahun 2024 sudah disampaikan ke Kantor Urusan Agama (KUA) di wilayah kecamatan.
Baca juga: Kemenag Mataram tidak mencapai target 77 kuota tambahan haji
Menurut dia, calon haji yang masuk dalam kuota pemberangkatan tahun 2024 saat ini sedang menjalani pemeriksaan kesehatan di puskesmas dan fasilitas pelayanan kesehatan pemerintah yang lain.
"Tahapan pemeriksaan kesehatan calon haji ini dilakukan lebih awal sesuai dengan arahan dari Kementerian Agama RI untuk memastikan kondisi kesehatan jamaah sebelum berangkat," katanya.
Baca juga: Dapat tambahan kuota haji 77 orang untuk Mataram
Selain itu, ia menjelaskan, pemeriksaan kesehatan calon haji dilakukan lebih awal agar petugas haji bisa segera memetakan risiko kesehatan jamaah calon haji.
"Dengan demikian, ketika tiba saat pemberangkatan jamaah sudah sehat walafiat dan dapat melaksanakan ibadah haji dengan lancar," katanya.
Mengenai biaya perjalanan ibadah haji atau Bipih yang harus ditanggung oleh setiap calon haji, ia menyampaikan, sesuai dengan keputusan pemerintah nilainya ditetapkan rata-rata Rp56 juta secara nasional.
"Kemungkinan untuk Bipih Embarkasi Lombok ada sedikit tambahan, untuk biaya penerbangan domestik. Tapi kepastiannya, kita masih menunggu petunjuk teknis," katanya.
Ia menyampaikan, Kantor Kementerian Agama Kota Mataram juga masih menunggu petunjuk teknis mengenai anggaran dan pelaksanaan bimbingan manasik haji dari Kementerian Agama.
Baca juga: Kemenag sebut sebanyak 655 kuota haji Mataram tidak tercapai
Baca juga: Kota Mataram dapatkan tambahan kuota haji
Baca juga: Kuota tambahan haji masih ditunggu Kemenag Mataram
Jatah haji di Mataram 2024 mencapai 630 orang
Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Mataram H Jaelani. (ANTARA/Nirkomala)
Tahapan pemeriksaan kesehatan calon haji ini dilakukan lebih awal sesuai dengan arahan dari Kementerian Agama RI untuk memastikan kondisi kesehatan jamaah sebelum berangkat
