Jakarta (ANTARA) - Wakil Menteri Luar Negeri Pahala Mansury mengatakan bahwa kerja sama antara Indonesia dan Uni Emirat Arab (UEA) adalah bentuk kerja sama negara "selatan-selatan" (south-south) dalam mengembangkan ketahanan energi.
“Apa yang dilakukan di Andaman, atau mengembangkan renewable, … kita melihat ini akan menjadi model contoh ‘south-south’ yang mungkin akan mengembangkan bukan hanya di Indonesia, tapi juga di luar Indonesia,” kata Pahala di Jakarta, Kamis.
Dia mengatakan hal tersebut setelah acara “UAE-Indonesia Roundtable Discussion” yang diadakan oleh Kedubes UEA di Jakarta.
Selain kerja sama antara Indonesia dan UEA dalam bidang energi, Wamenlu berharap kerja sama kedua negara bisa berkembang ke sektor perhubungan dan pangan. Pada kesempatan yang sama, Menteri BUMN Erick Thohir menyampaikan bahwa UEA masih mengeksplorasi banyak sektor di Indonesia untuk melakukan investasi.
Dia juga berpendapat bahwa rencana investasi UEA di berbagai sektor di Indonesia akan menumbuhkan kesan bahwa tidak hanya negara tertentu saja yang berinvestasi di Indonesia.
“Ini juga akan membuka persepsi jangan sampai kesannya investasi di Indonesia hanya dari China, dari Amerika, tapi banyak juga dari Timur Tengah masuk, seperti UEA,” kata Erick.
“Jangan sampai juga hubungan luar negeri kita hanya sekedar politik. Tetapi kita membangun juga business-to-business, untuk membuka lapangan pekerjaan, jadi bukan isu transaksional,” tambahnya.
Erick mengatakan siapa pun yang bisa berkolaborasi, dari luar negeri atau dari sektor swasta, pihaknya akan memprioritaskan mereka yang bisa membantu dalam hal membangun kesejahteraan masyarakat.
Baca juga: Pemerintah Indonesia tolak pernyataan PM Israel menentang negara Palestina
Baca juga: Tolak hapus Palestina dari peta dunia, Menlu "walk out" saat Israel sampaikan pernyataan di PBB
Wamen BUMN Kartika Wirjoatmodjo juga mengatakan ada kerja sama antara Otoritas Investasi Abu Dhabi (ADIA) dengan Otoritas Investasi Indonesia (INA) untuk platform jalan tol.
Dia mengatakan bahwa ADIA dan INA sedang menilai tol Trans-Jawa dan tol Trans-Sumatra. Wamen BUMN tersebut juga mengatakan bahwa ADIA dan Dana Pensiun Belanda akan melakukan investasi di sektor lain seperti di sektor perhubungan.