Orang tua di Mataram diminta bantu hentikan permainan pukul sarung

id main sarung Mataram,pukul sarung,perang sarung,orang tua,pemkot mataram

Orang tua di Mataram diminta bantu hentikan permainan pukul sarung

Araip foto - Anggota Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, menertibkan kegiatan anak-anak yang bermain lomba lari dan pukul-pukul pada salah satu titik di wilayah Kota Mataram. (ANTARA/Satpol PP Mataram) 

Permainan pukul-pukul sarung terkesan biasa, tetapi cukup berbahaya sehingga dampaknya perlu di waspadai
Mataram (ANTARA) - Pemerintah Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, meminta bantuan orang tua, tokoh agama, tokoh masyarakat, dan lainnya untuk membantu menghentikan permainan pukul-pukul sarung yang kerap dilakukan anak-anak selama bulan Ramadhan 1445 Hijriah.

"Permainan pukul-pukul sarung terkesan biasa, tetapi cukup berbahaya sehingga dampaknya perlu di waspadai," kata Wali Kota Mataram H Mohan Roliskana di Mataram, Rabu.

Diakui, selama bulan Ramadhan berbagai permainan anak seperti lomba lari, panco, pukul sarung, kembang api, petasan, mercon, dan lainnya kerap muncul dan menjadi warna selama bulan puasa.

Tetapi dalam hal ini peran serta orang tua sangat penting untuk menjaga dan melarang anak-anak bermain permainan tersebut, karena dapat menimbulkan bahaya kendati secara kasat mata terlihat permainan biasa untuk hiburan anak-anak.

"Main pukul sarung misalnya, kita khawatir anak-anak menaruh batu atau benda berbahaya di sarung yang akhirnya bisa menimbulkan bahaya bagi lawan main mereka," katanya.

Kondisi itu, katanya tentu dapat berpotensi menimbulkan dendam sehingga masalahnya meluas dan dampak paling buruk selain mengganggu ketertiban masyarakat juga konflik antar warga.

"Karena itu, kami minta tolong kepada para orang tua agar ingatkan anak-anak untuk hentikan permainan-permainan tersebut," katanya.

Sementara, katanya, dari unsur pemerintah kota dalam hal ini petugas Satpol PP Kota Mataram aktif dan rutin melakukan patroli pada titik-titik rawan yang menjadi lokasi bermain anak saat malam selama bulan puasa.

Bahkan tidak jarang, tim dari Satpol PP membubarkan aktivitas anak-anak tersebut. Untuk menghindari terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan, Satpol PP akan terus meningkatkan pengawasan.

"Saat libur sekolah nanti, aktivitas permainan anak-anak ini semakin meningkat. Tidak libur saja kondisinya sudah seperti ini, apalagi nanti ketika masuk libur sekolah," katanya.