Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pertanian akan terus mendorong petani muda untuk menjadi pelopor pembangunan pertanian untuk meningkatkan produktivitas dan daya saing pertanian, menciptakan lapangan kerja, serta peningkatan kesejahteraan petani.
Menteri Pertanian Amran Sulaiman mengatakan dukungan untuk petani mudah demi regenerasi petani Indonesia menjadi faktor penting untuk mencapai pemenuhan kebutuhan pangan.
"Regenerasi petani muda menjadi faktor penting dalam pemenuhan kebutuhan pangan tanah air," kata Amran dalam keterangan tertulis yang diterima Antara di Jakarta, Kamis.
Hal itu disampaikan dalam rapat koordinasi Duta Petani Milenial (DPM) dan Duta Petani Andalan (DPA) yang berlangsung di Bogor pada 6-8 Mei 2024.
Pada kesempatan yang sama Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementan Dedi Nursyamsi, menambahkan bahwa peran aktif petani muda akan menciptakan ketertarikan kaum muda lain di sektor pertanian.
“Petani muda terus di dorong untuk berperan aktif sehingga dapat mengajak kaum muda lain turut aktif di sektor pertanian," ujarnya.
Terkait hal itu, Pembina DPM DPA selaku Kepala Pusat Pendidikan Pertanian (Kapusdiktan) Idha Widi Arsanti mengatakan para petani muda perlu pendampingan untuk menumbuhkan minat di kalangan para pemuda lainnya.
"Pengawalan pendampingan petani muda terus dilakukan sebagai upaya menumbuhkan minat generasi muda di sektor pertanian," kata Idha.
Sementara itu Ketua Badan Pengurus Harian (BPH) DPM/DPA Sandi Octa Susila menyampaikan kebanggaannya terhadap peran petani muda dan respon masyarakat Indonesia terhadap hadirnya para petani muda ini.
"Terima kasih para petani muda yang sudah berupaya keras dalam menjaga pertanian Indonesia. Terus berinovasi dan terus berkomunikasi dalam menjaga pertanian Indonesia," tutur Sandi.
Untuk diketahui, Kementan dengan dukungan International Fund Agricultural Development (IFAD) menggelar Program Youth Enterpreneur and Employment Support Services (YESS) dalam rangka menarik minat generasi muda terjun ke dunia agrobisnis.
Program tersebut diimplementasikan oleh Pusat Pendidikan Pertanian (Pusdiktan) Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) dengan melakukan berbagai aktivitas mendorong tumbuhnya regenerasi petani, antara lain melalui DPM dan DPA.
Baca juga: Kementan Korsel ikut pelatihan perang siber AS
Baca juga: Kementan bantu petani kendalikan hama penggerak padi
Dalam rangka memperluas jangkauan program tersebut DPM dan DPA telah menggelar rapat koordinasi yang dihadiri Kepala Pusat Pendidikan Kementan, Project Manajer YESS, Dewan Pengawas Badan Pengurus Harian (BPH), Ketua DPM DPA, Korwil Komda seluruh Indonesia, pembina dari Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) dan Politeknik Enjiniring Pertanian Indonesia (PEPI) Sekolah Menengah Kejuruan Negeri Pertanian Pembangunan (SMKN PP).
Pembaruan data DPM dan DPA juga telah dilakukan untuk menyediakan wadah bersama bagi para petani muda untuk berperan aktif dalam pembangunan pertanian. Pembaharuan data penting dilakukan untuk mengetahui kondisi petani dan model pembinaan yang akan diberikan.