BWS Bali-Penida atur operasi waduk

id Bendungan Sidan, krisis air, bendungan titab, irigasi pertanian

BWS Bali-Penida atur operasi waduk

Kepala Balai Wilayah Sungai Bali-Penida Kementerian PUPR Muhammad Noor saat diwawancarai ANTARA di Denpasar, Bali, Rabu (29/5/2024). ANTARA/Dewa Ketut Sudiarta Wiguna

Denpasar, Bali (ANTARA) - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Balai Wilayah Sungai (BWS) Bali-Penida mengatur pola operasi waduk agar pasokan air tetap terjaga guna memenuhi kebutuhan masyarakat termasuk petani saat musim kemarau.

"Kami memastikan untuk mengisi semua waduk atau tampungan air supaya saat kemarau bisa memenuhi kebutuhan," kata Kepala BWS Bali-Penida Kementerian PUPR Muhammad Noor di Denpasar, Bali, Rabu.

Ia menjelaskan pengaturan yang dilakukan yakni ketika musim hujan, pembukaan pintu air di waduk berdasarkan kebutuhan di lahan pertanian guna efisiensi konsumsi air.

Pihaknya juga mengajak para petani untuk menyesuaikan masa tanam dengan pola operasi waduk yang sudah ditentukan.

"Kami selalu memonitor perkiraan cuaca atau iklim dari BMKG," ucapnya.

Noor menambahkan di Bali saat ini terdapat tujuh waduk/bendungan yakni Bendungan Tamblang, Benel, Palasari, Gerokgak, Telaga Tunjung, dan Bendungan Titab serta satu yang saat ini dalam tahap penyelesaian konstruksi yakni Bendungan Sidan di Kecamatan Petang, Kabupaten Badung.

"Kami targetkan Bendungan Sidan rampung semester kedua 2024," ucapnya.

Selain bendungan tersebut, lanjut dia, pihaknya masih mengkaji empat hingga lima bendungan tambahan yang berpotensi bisa dibangun di Bali. Sebelumnya, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menjelaskan Bendungan Sidan merupakan salah satu dari 65 bendungan yang menjadi proyek strategis nasional (PSN).

Berdasarkan data Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Kementerian PUPR, bendungan itu dibangun dengan nilai kontrak sebesar Rp800 miliar. Bendungan Sidan memiliki kapasitas 3,82 juta meter kubik yang diharapkan menjadi sumber air baku di Kabupaten Badung dan Kota Denpasar.

Adapun penyediaan air baku di proyek itu diperkirakan sebesar 1,75 meter kubik per detik dan juga memiliki potensi sebagai pembangkit listrik tenaga mikrohidro (PLTMh) yang nantinya dikoordinasikan dengan pihak PT PLN.

Baca juga: Warga padati Danau Sunter dan Waduk Pluit saat liburan tahun baru
Baca juga: Penataan kawasan Waduk Gajah Mungkur selesai Desember 2023

Berdasarkan prakiraan Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) Wilayah III Denpasar, puncak musim kemarau di Bali terjadi pada Agustus 2024 dengan 95 persen daerah di Bali sudah memasuki kemarau.

Adapun awal musim kemarau di Bali terjadi pada minggu kedua Maret di Pulau Nusa Penida. Sedangkan, wilayah yang diperkirakan paling terakhir memasuki kemarau adalah zona musim 422 yakni di Tabanan bagian utara, Badung bagian utara, Gianyar bagian utara.