Mataram (ANTARA) - Perum Bulog Kantor Wilayah Nusa Tenggara Barat (NTB) telah menyerap sebanyak 52.672 ton jagung dari petani di Pulau Lombok dan Pulau Sumbawa sejak 1 Mei hingga 1 Juli 2024.
Pimpinan Wilayah Bulog NTB, Raden Guna Dharma, di Mataram, Selasa, menjelaskan pembelian jagung produksi petani dengan harga Rp5.000 per kilogram tersebut dilakukan untuk menstabilkan harga dan membantu petani dalam memasarkan hasil panen mereka.
"Bulog akan tetap melakukan penyerapan sampai diperintahkan berhenti oleh pemerintah. Kalo sudah dicabut harga fleksibilitas itu ya berati kita tidak ada hak kewajiban lagi untuk membeli," katanya.
Raden Guna Dharma mengungkapkan salah satu kendala yang dihadapi Bulog adalah keterbatasan gudang penyimpanan.
Gudang Bulog yang biasa digunakan untuk menyimpan gabah dan beras saat ini penuh dengan jagung, sehingga harus menggunakan gudang swasta atau gudang filial untuk menampung hasil panen jagung petani.
Baca juga: Bulog Jatim tingkatkan kesejahteraan petani
Baca juga: Bulog menyerap beras lokal melebihi target pemerintah mencapai 700 ribu ton
Bulog, menurutnya, akan terus menyerap jagung dari petani selama harga fleksibilitas masih berlaku dan masih tersedia gudang tempat penyimpanan. Petani yang ingin menjual jagungnya dapat menghubungi mitra Bulog di wilayahnya masing-masing.
"Bulog juga membeli jagung dari petani harus sesuai dengan prosedur yang sudah ditentukan. Mulai dari penentuan tingkat kadar air, berat, jamur dan kotor untuk mengantisipasi susut dan hama yang menyerang selama proses penyimpanan," ucap Raden Guna Dharma.
Berita Terkait
Stok beras nasional capai tertinggi dalam 5 tahun
Selasa, 26 November 2024 19:21
Minister ensures sufficient rice stocks ahead of Christmas, New Year
Minggu, 10 November 2024 19:04
Anggota DPR Dwita mendukung transformasi Bulog oleh Presiden Prabowo
Minggu, 10 November 2024 18:02
Bulog-Kodim Merauke salurkan bantuan beras
Senin, 28 Oktober 2024 7:37
Bulog NTB intensifkan penyaluran beras SPHP untuk stabilkan harga
Jumat, 4 Oktober 2024 6:40
Upaya NTB redam gejolak harga beras
Senin, 23 September 2024 12:49
Perum Bulog angkat isu ketahanan beras dalam IIRC
Kamis, 19 September 2024 16:12
Bulog: stok beras di NTB aman sampai enam bulan ke depan
Selasa, 17 September 2024 20:50