Presiden Jokowi jadikan Indonesia negara industri hilirisasi

id Luhut,Menko Marvest,Presiden Jokowi,Industri,Hilirisasi

Presiden Jokowi jadikan Indonesia negara industri hilirisasi

Tangkapan layar - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan memberikan sambutan dalam peresmian pabrik bahan anoda baterai litium di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di Kabupaten Kendal, Jawa Tengah, dipantau secara daring pada akun Youtube Sekretariat Presiden dari Jakarta, Rabu (7/8/2024). ANTARA/Harianto

Jakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan menyatakan bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah menjadikan Indonesia sebagai negara industri hilirisasi pertambangan.
 

"Saya percaya Bapak Presiden (Jokowi) sepanjang waktu orang akan mengenang bahwa Bapak telah meletakkan landasan negara ini menjadi negara industrialisasi," kata Luhut dalam sambutannya di sela peresmian pabrik anoda baterai litium PT Indonesia BTR New Energy Material di Kabupaten Kendal, Jawa Tengah, dipantau secara daring pada akun Youtube Sekretariat Presiden dari Jakarta, Rabu.

Dia menuturkan kepemimpinan (leadership) Presiden Jokowi yang akan berakhir pada Oktober 2024 telah meninggalkan warisan (legacy) yang tidak mudah dibentuk oleh orang lain.

"Dan saya percaya dengan leadership Bapak (Jokowi), walaupun beberapa waktu lagi akan meninggalkan pemerintahan, tapi Bapak tetap meninggalkan legacy, yang saya kira tidak mudah dibentuk oleh orang lain," ujarnya.

Dalam momen itu, Luhut pun mengucapkan selamat jalan kepada Presiden Jokowi. Baginya, Presiden Jokowi merupakan sosok yang akan selalu dikenang membangun mewujudkan industri hilirisasi.

"Saya kalau boleh agak sentimentil, selamat jalan Pak, Bapak akan menjadi kenangan yang indah dalam membangun industri, walaupun masih dua, tiga bulan Pak Presiden (menjabat), tapi ini menurut saya sangat, buat saya pribadi sangat menyentuh," ucapnya.

Luhut menceritakan kenangannya saat memasuki kawasan Istana Kepresidenan bersama Presiden Jokowi. Dalam momen itu, Presiden Jokowi, memutuskan untuk melarang ekspor nikel ore.

Menurut dia, keputusan yang diambil Presiden saat itu akan membuat Indonesia berpotensi kehilangan penerimaan ekspor bijih nikel sebesar 1,5 miliar dolar AS. Namun di sisi lain, larangan ekspor nikel itu membuat RI dihormati, disegani dan nilai ekspor meningkat.

"Karena saya ingat Pak Presiden di depan pintu masuk Istana, Bapak confirm untuk kita mem-banned ekspor nikel ore, dan itu merupakan tantangan, kita (akan) kehilangan 1,5 miliar dolar AS waktu itu. satu miliar koma sekian (dolar AS). Tapi sekarang buahnya kita lihat Pak, kita disegani kita dihormati, dan teknologi kita bertambah bagus, dan ekspor kita akan meningkat," tuturnya.

Dia meyakini dalam kurun waktu tidak lama ekspor turunan hilirisasi akan meningkat sangat signifikan. Bahkan Indonesia tidak akan dianggap enteng ataupun diatur oleh negara lain.

"Tetapi Bapak Presiden dengan keputusan Bapak waktu itu (menghentikan ekspor nikel ore), tahun lalu ekspor kita sudah hampir lebih dari 34 miliar dolar AS. Jadi angka yang sangat besar," ujar Luhut.

Oleh karena itu, ia mengajak semua menteri selaku pembantu Presiden untuk terus mengawal semua peraturan yang telah dijalankan Presiden Jokowi, serta menjaga kredibilitas yang telah dibangun selama 10 tahun.

"Kita harus menjaga kredibilitas Bapak Presiden yang sudah dibangun selama 10 tahun, kita semua tentunya harus bahu-membahu melakukan ini, dan saling mengingatkan untuk kita tidak mengkhianati ketentuan atau kredibilitas yang sudah dibangun oleh Bapak Presiden," ujarnya.​​​​​​​

Baca juga: Indonesia bisa kalahkan China produksi anoda baterai litium
Baca juga: Nickel exports banned to boost selling value: Pandjaitan


Luhut menyakini bahwa apa yang telah diletakkan Jokowi akan menjadi landasan bagi mereka semua.

"Saya rasa hormat sama Bapak karena Bapak telah memimpin kami, paling tidak dari saya sendiri selama 10 tahun, berada di bawah Bapak dan masih ada dua, tiga bulan ke depan (menjabat), tapi saya yakin bahwa apa yang sudah Bapak letakkan ini akan menjadi landasan buat kita semua," kata Luhut.