Pengunjung Kuta Beach Park Mandalika 48.263 orang

id Lombok Tengah,NTB,PT ITDC,Kuta Beach Park Mandalika

Pengunjung Kuta Beach Park Mandalika 48.263 orang

Pengunjung Kuta Beach Park the Mandalika.

Apalagi setelah kami menerapkan Car Free Day (CFD) mulai tanggal 15 hingga 24 Juni 2018, sejak pukul 08.00 sampai pukul 18.00 Wita setiap harinya. Pengunjung kian merasa aman dan nyaman menikmati masa liburannya
Lombok Tengah (Antaranews NTB) - Manajemen PT Indonesia Tourism Debelopment Corporation (PT ITDC) mencatat jumlah pengunjung Kuta Beach Park the Mandalika selama 9 hari sejak diresmikan pada hari Lebaran, mencapai 48.263 orang.

"Hari pertama dibuka untuk umum, karena mungkin masih suasana Lebaran, wisatawan yang datang berlibur ke Kuta Beach Park the Mandalika masih belum banyak, hanya 2.963 pengunjung. Namun memasuki hari kedua, ketiga, hingga hari ke sembilan, wisatawan yang datang mencapai 5 ribuan orang lebih per hari. Bahkan puncak padatnya terjadi pada hari ke sembilan, mencapai 7.026 pengunjung," kata General Affair KEK Mandalika, I Gusti Lanang Bratasuta, Minggu.

Tingginya kunjungan ini, menurutnya, karena pengunjung sangat menikmati sekali berkunjung ke Kuta Beach Park the Mandalika atau Pantai Kuta Mandalika. "Apalagi setelah kami menerapkan Car Free Day (CFD) atau program bebas berkendaraan di kawasan Pantai Kuta Mandalika, mulai tanggal 15 hingga 24 Juni 2018, sejak pukul 08.00 sampai pukul 18.00 Wita setiap harinya. Pengunjung kian merasa aman dan nyaman menikmati masa liburannya," ujarnya.

Sebagai penunjang CFD, dan mengatasi kemacetan arus kendaraan, pihak ITDC sebagai BUMN pengelola KEK Mandalika, termasuk didalamnya Kuta Beach Park the Mandalika, juga telah menyiapkan tiga pintu masuk ke lokasi. Di antaranya pintu sebelah timur Masjid Nurul Bilad, pintu barat West Gate the Mandalika dekat bundaran menuju Hotel Novotel, dan pintu sebelah utara Kuta Beach Park the Mandalika. Masing-masing pintu masuk juga dilengkapi dengan areal perparkiran yang memadai.

Sementara di area Kuta Beach Park the Mandalika juga telah dilengkapi berbagai fasilitas penunjang untuk kenyamanan pengunjung, seperti dua bangunan di sisi timur dan barat pantai, yang dilengkapi dengan shower untuk berbilas, loker untuk menyimpan barang sementara, toilet, wastafel, dan lainnya, yang akan dikenakan biaya Rp5000 untuk setiap fasilitas.

Selain itu, pihak pengelola juga menyediakan toilet portable di sekitar pantai yang dapat digunakan pengunjung secara gratis. ITDC juga membangun Balawista (Balai Penyelamatan dan Pengamanan Wisata) yang dilengkapi dengan ruang untuk pemantauan area pantai (baywatch), dengan fungsi sebagai Pos Penyelamatan, Pos Kesehatan, Pusat Informasi Wisata, dan Pengamanan Kuta Beach Park.

"Kami (ITDC) juga bekerjasama dengan Direktorat Polisi Air NTB dan Badan Penanganan Bencana Daerah Kabupaten Lombok Tengah, yang menempatkan Tim Sea Reader sebagai petugas penyelamat di Balawista sepanjang penerapan CFD," beber Bratasuta.

Ia mengatakan, yang menarik di dalam area Kuta Beach Park the Mandalika juga tersedia arena bermain anak-anak, untuk mendukung destinasi wisata pantai ramah anak.

"Arena bermain anak-anak ini dapat digunakan secara gratis. Namun tentu saja tetap harus mendapatkan pengawasan dari para orang tua, agar anak-anak yang bermain tetap merasa aman dan nyaman," ucapnya.

Meski demikian, yang masih menjadi persoalan adalah tingkat kesadaran masyarakat, khususnya pengunjung lokal yang masih membuang sampah sembarangan. Meskipun pihak pengelola sendiri telah menyiapkan tempat-tempat sampah di berbagai titik.

"Kami akui kesadaran masyarakat memang masih kurang dalam hal membuang sampah ini. Buktinya meskipun tempat sampah telah kami siapkan di berbagai titik dan lokasi, masyarakat tetap saja masih membuang sampah sembarangan. Untuk itu, kami juga telah manambah jumlah pekerja di Kuta Beach Park the Mandalika, untuk selalu menjaga kebersihan pantai," jelas Bratasuta.

Diakuinya, pembangunan berbagai fasilitas di Kuta Beach Park the Mandalika memang belum lengkap, dan saat ini masih on progress (berjalan). Seperti lapak-lapak untuk pedagang kerajinan, makanan, dan lainnya yang masih menggunakan tenda sementara.

"Tapi kami tetap berusaha secepatnya melengkapi, sehingga pengunjung nyaman, dan masyarakat sekitar, dalam hal ini para pedagang juga mendapatkan manfaat secara ekonomi," tandasnya. (*)