polisi salurkan air bersih ke daerah kekeringan

id Kapolda ntb,Achmat juri,Musibah kekeringan,Penyaluran bantuan

polisi salurkan air bersih ke daerah kekeringan

Personel kepolisian menyalurkan bantuan air bersih. (Antaranews NTB/Sadim)

Bantuan air bersih sudah kami salurkan ke beberapa daerah yang dilanda kekeringan, kami fungsikan kendaraan tanki air yang ada di polres-polres dan Polda juga ikut membantu
 Mataram, (Antaranews NTB) - Kepolisian Daerah Nusa Tenggara Barat beserta seluruh jajaran di tingkat polres menyalurkan bantuan air bersih ke daerah yang sedang dilanda kekeringan.

 "Bantuan air bersih sudah kami salurkan ke beberapa daerah yang dilanda kekeringan, kami fungsikan kendaraan tanki air yang ada di polres-polres dan Polda juga ikut membantu," kata Kapolda NTB Brigjen Pol Achmat Juri di Mataram, Senin.

 Dia mengungkapkan bahwa jajarannya hampir setiap hari menyalurkan bantuan air bersih ke daerah yang dilanda kekeringan.

 Meski demikian, mantan Kapolda Maluku Utara ini melihat penyaluran bantuan air bersih ke daerah yang dilanda kekeringan masih kurang dan perlu penambahan. Karena itu dia mengharapkan pemerintah untuk lebih mengatensi penyaluran kebutuhan utama masyarakat tersebut.

 Selain mengantisipasi kekurangan air bersih, tingkat kriminalitas di tengah masyarakat yang dilanda kekeringan juga menjadi atensi pihak kepolisian. Sebab adanya gagal panen dan berkurangnya sawah garapan dikhawatirkan dapat memicu aksi kriminalitas.

 "Dampak kekeringan dengan kriminalitas tentunya kita antisipasi juga. Itu semua sudah kita petakan," ujarnya.

 Namun dia melihat musim kemarau ini merupakan musim yang ditunggu oleh sebagian petani tembakau. Karena jenis komoditas tanaman unggulan di Lombok ini cocok ditanam di tengah musim kemarau.

 "Jadi sebenarnya tidak ada masalah. Musim kemarau juga sebenarnya ada manfaat bagi sebagian petani kita, khususnya kalangan petani tembakau," ucapnya.

 Menurut analisis BMKG Stasiun Klimatologi Klas I Lombok Barat 30 Juni 2018, kekeringan ekstrim atau tidak hujan berturut-turut lebih dari 60 hari melanda Kecamatan Sape, Kabupaten Bima, dengan 102 hari tanpa hujan, kemudian di Kecamatan Madapangga, tercatat 89 hari tanpa hujan.

 Untuk daerah yang masuk dalam kategori tidak hujan berturut-turut antara 31-60 hari juga melanda Rasanae Timur, Kota Bima, dan Kecamatan Wawo serta Soromandi, Kabupaten Bima, Kecamatan Alas, Kabupaten Sumbawa dan Kecamatan Pemenang, Kabupaten Lombok Utara.

 Kemudian untuk di Kabupaten Lombok Timur, kategori tanpa hujan, muncul di Kecamatan Jerowaru 97 hari, Pringgabaya 83 hari. Untuk daerah tidak hujan berturut-turut antara 31-60 hari terjadi di Kecamatan Suela, Aikmel, dan Labuan Haji.

Selain itu, kekeringan juga terjadi di daerah Kabupaten Lombok Tengah dengan kategori tidak hujan, ada di Kecamatan Pujut 90 hari, Kecamatan Praya Tengah 89 hari, Kecamatan Praya Timur 89 hari.(*)