KNTI minta pemerintah berikan perlindungan bagi nelayan Jakut

id KNTI, nelayan, nelayan jakarta, laut jakarta

KNTI minta pemerintah berikan perlindungan bagi nelayan Jakut

Musyawarah Daerah (Musda) Kesatuan Nelayan Tradisional Indonesia (KNTI) Jakarta Utara di Cilincing, Jakarta Utara, Senin (30/9/2024). ANTARA/HO-KNTI

Jakarta (ANTARA) - Kesatuan Nelayan Tradisional Indonesia (KNTI) meminta pemerintah untuk bisa memberikan perlindungan bagi nelayan kecil dan tradisional di kawasan pesisir di Jakarta Utara, menyusul peran pentingnya untuk membantu pemenuhan gizi bangsa.

"Negara sudah seharusnya melindungi nelayan, bagaimana nelayan telah berperan penting dalam pemenuhan gizi bagi bangsa ini," kata Ketua Umum KNTI Dani Setiawan di Jakarta, Senin.

Dani juga mendorong agar pemerintah pusat maupun daerah mengalokasikan anggaran lebih besar untuk memberikan perlindungan. Hal itu sebagaimana mandat Undang-undang tentang Perlindungan dan Pemberdayaan Nelayan, Pembudi Daya Ikan, dan Petambak Garam.

Dalam Musyawarah Daerah KNTI Jakarta Utara di Kampung Cilincing, Jakarta, Senin, itu Dani juga meminta KNTI Jakarta Utara segera mendata nelayan anggota asosiasi. Ia menilai dengan pendataan yang baik, organisasi tersebut nantinya bisa mendorong perlindungan dan kesejahteraan para nelayan.

"KNTI Jakarta Utara harus segera mendata nelayan anggota KNTI dan kemudian mendorong pemerintah untuk memberikan perlindungan, misalnya berupa BPJS Ketenagakerjaan," katanya.

Saat ini KNTI sudah tersebar di 68 kabupaten/kota. Bergabungnya KNTI Jakarta Utara sebagai anggota ke 69 dinilai menunjukkan kesadaran nelayan untuk berorganisasi guna mencapai kesejahteraan bersama.

Dalam kesempatan yang sama, Ketua Dewan Pengurus Daerah (DPD) KNTI Jakarta Utara periode Tahun 2024-2029 Jeni Alpiani menyampaikan sejumlah masalah yang tengah dihadapi oleh nelayan di Jakarta Utara, mulai dari persoalan tata ruang, hingga pencemaran laut. Laut yang tercemar disinyalir jadi penyebab berkurangnya tangkapan nelayan sehingga pendapatan mereka menurun.

"Begitulah nasib nelayan Jakarta Utara, yang berada di sekitar kawasan industri yang masih menjadikan laut sebagai tempat pembuangan limbah," katanya.

Baca juga: Menhub Budi Karya serahkan jaket pelampung kepada nelayan di Denpasar
Baca juga: NTB cermati fenomena banjir rob menggenangi kawasan pesisir


Jeni berharap pemerintah bisa segera memberikan solusi atas masalah yang dihadapi nelayan kecil Jakarta Utara. Menurutnya, nelayan yang sejahtera akan mampu mendukung pemenuhan gizi bangsa, khususnya dengan sumber daya laut Indonesia yang masih melimpah.

“Kalau nelayan terus menerus tidak sejahtera, maka profesi nelayan akan musnah. Lantas siapa yang akan penuhi kebutuhan gizi bangsa, kalau bukan nelayan," kata Jeni.