Lombok Tengah (ANTARA) - Dinas Kelautan dan Perikanan Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB) menyatakan bahwa saat ini nelayan di wilayah itu sudah mulai melakukan ekspor lobster.
"Hal itu menyusul adanya peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan (Permen KKP) yang membolehkan nelayan melakukan ekspor dengan beberapa ketentuan," kata Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Lombok Tengah H Nurjaman di Lombok Tengah, Jumat.
Ia mengatakan sudah ada Permen KKP yang membolehkan nelayan untuk ekspor lobster asalkan nelayan yang menangkap bibit lobster ini harus punya Nomor Induk Berusaha dan setelah itu, nelayan mengajukan kuota penangkapan bibit lobster ke pemerintah provinsi NTB.
“Jadi saat ini banyak nelayan yang kami fasilitasi untuk berbagai persyaratan agar bisa melakukan ekspor ini," katanya.
Baca juga: KKP setor PNBP Rp3,6 miliar dari budidaya lobster
Ia mengatakan nelayan yang melakukan ekspor ini sekarang membuat kelompok dan satu kelompok ini anggota minimal 10 orang.
Pola ekspor yang dilakukan oleh nelayan saat ini yakni kelompok membuat koperasi dan koperasi ini harus menjalin kerja sama dengan BLUD yang berada di Situbondo.
"Dari BLUD inilah kemudian perusahaan dari luar negeri melakukan order atau pemesanan bibit lobster," katanya.
Ia mengatakan, BLUD saat ini mengakomodir nelayan yang ada di Lombok Tengah dan dinas dalam hal ini intens melakukan pengawasan dengan membuat surat keterangan asal barang berupa lobster ini.
"Begitu koperasi mau membawa bibit lobster keluar atau ke BLUD ini maka sebelumnya harus mengusulkan ke dinas," katanya.
Pihaknya mengaku bahwa saat ini nelayan di Lombok Tengah sudah banyak melakukan berbagai tahapan ekspor ini, mengingat daerah tersebut merupakan daerah yang memiliki potensi pengembangan bibit lobster cukup baik dan masyarakat juga bisa memanfaatkan peluang itu dalam meningkatkan perekonomian mereka.
“Potensi benih lobster banyak di wilayah Lombok Tengah," katanya.
Baca juga: KKP setor PNBP Rp3,6 miliar dari budidaya lobster
