"Bantuan tadi kami serahkan kepada warga di Kelurahan Ledeunu, Kecamatan Raijua dan besok di Desa Raemadia di Kecamatan Sabu Barat," kata Kepala Pelaksana BPBD Sabu Raijua Javid Ndu Ufi ketika dihubungi dari Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT), Rabu.
Javid berharap bantuan dari pemerintah daerah tersebut dapat sedikit membantu para korban kebakaran rumah. Ia juga berharap pemerintah desa setempat dapat membantu menganggarkan dana desa untuk membantu pembangunan rumah warga korban kebakaran.
"Kalau bisa dana desa program untuk bangun kembali rumah, begitu juga Dinas PUPR (Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat)," ujarnya.
Javid mengakui kebakaran hutan, lahan, dan rumah warga pada musim kemarau saat ini kerap terjadi. Memasuki bulan Oktober 2024 kebakaran lahan dan hutan terjadi hampir setiap hari.
BPBD Kabupaten Sabu Raijua, lanjut dia, memiliki sebanyak lima unit mobil tangki air dan satu unit mobil kebakaran serta satu unit mobil pemadam kebakaran dari Satuan Polisi Pamong Praja Sabu Raijua. Sejumlah kendaraan ini dikerahkan bila terdapat laporan kebakaran.
"Kami punya grup WhatsApp bersama camat, lurah, kepala desa hingga RT sehingga bila ada bencana kebakaran, longsor dan lainnya cepat kami dapat informasi lalu tim reaksi cepat segera turun ke lokasi," katanya.
Ia mengimbau warga agar mewaspadai potensi kebakaran hutan, lahan dan rumah. Bila terjadi kebakaran masyarakat diharapkan secara mandiri memadamkan api menggunakan alat sederhana sebelum tim pemadam kebakaran tiba di lokasi kejadian.
"Kami minta RT jangan tunggu, tapi lakukan apa yang mereka dapat dilakukan, kalau kebakaran mereka bisa pakai tangki air yang biasa pakai untuk basmi hama, jadi api di pinggir mereka sudah kasih mati, nanti api yang besar akan kami tangani," katanya.
Baca juga: Lahan kosong di kawasan Mandalika-NTB terbakar
Ia juga mengimbau warga untuk tidak membuang puntung rokok secara sembarangan dan tidak membuka lahan dengan cara membakar karena berpotensi kebakaran.
Ia meminta warga untuk memperhatikan potensi kebakaran rumah tinggal seperti memastikan bahwa api kompor telah dipadamkan.
Baca juga: DLH NTB: Kebakaran hutan di Rinjani dan Sembalun akibat ulah manusia
Baca juga: DLH NTB: Kebakaran hutan di Rinjani dan Sembalun akibat ulah manusia
"Kami sudah keluarkan imbauan kepada lurah, camat, dan desa apabila mereka temukan orang buang puntung rokok sehingga mengakibatkan kebakaran akan kami tindak. Kalau bakar sampah serta buka lahan pastikan api sudah padam baru ditinggalkan," katanya.