Jakarta (ANTARA) - Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid bakal tampil sebagai salah satu pembicara utama selain sejumlah pembicara internasional dalam ajang World Public Relations Forum (WPRF) 2024 di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali pada 20 November 2024.
Ketua Umum Perhimpunan Hubungan Masyarakat (Perhumas) Indonesia Boy Kelana Soebroto menyatakan bahwa WPRF di Bali akan menjadi platform dinamis untuk berbagi ide, strategi, dan praktik terbaik di kalangan profesional, akademisi, pemimpin industri, serta pemerintah.
"Kementerian Komunikasi dan Digital memiliki peran strategis dalam pengembangan ekosistem komunikasi digital di Indonesia sekaligus dalam menghadapi tantangan global yang terkait dengan era transformasi digital," ujar Boy Kelana dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis.
Ini adalah pertama kalinya Indonesia menjadi tuan rumah acara humas berskala internasional, yang diadakan oleh Global Alliance bekerja sama dengan Perhumas Indonesia. Meutya akan membawakan pidato utama pada sesi Shaping Nation Branding through Digital Communication, yang menyoroti peran komunikasi digital dalam memperkuat citra bangsa.
Selain Meutya, Dirjen Informasi dan Komunikasi Publik Prabu Revolusi juga dijadwalkan menjadi pembicara pada forum bergengsi ini.
Mengangkat tema Purposeful Influence for the Common Good, WPRF 2024 bertujuan untuk merespons tantangan dan peluang dalam industri kehumasan global dengan mendorong dialog mengenai inovasi, etika, serta peran strategis PR dalam masyarakat dan organisasi.
Di WPRF 2024 Menkomdigi dapat berbagi wawasan tentang perkembangan teknologi digital yang memengaruhi lanskap komunikasi publik dan peran media dalam menyampaikan informasi yang akurat, transparan, dan berimbang
Lebih lanjut, Boy menekankan bahwa di era globalisasi dengan akses informasi instan, kerja sama antara pemerintah, industri, dan masyarakat sangat penting untuk menciptakan ekosistem digital yang aman dan sehat.
Baca juga: Banyak pemain global tertarik investasi infrastruktur data
"Kehadiran Menkomdigi di WPRF 2024 diharapkan akan memberikan kontribusi signifikan terhadap diskusi internasional tentang peran komunikasi dan teknologi dalam membangun masyarakat yang lebih terhubung, cerdas, dan responsif terhadap tantangan global," tambah Boy.
Ia juga menyatakan bahwa forum ini bukan hanya menjadi ajang berbagi pengalaman, tetapi juga kesempatan bagi Indonesia untuk menunjukkan komitmen dalam membangun ekosistem digital yang sehat serta menyajikan solusi untuk tantangan komunikasi global.
WPRF 2024 akan menghadirkan pidato utama, diskusi panel, lokakarya, dan kesempatan berjejaring yang bertujuan untuk mendukung pengembangan profesional dan kolaborasi global bagi para peserta. Forum ini juga akan mengadakan Global PR and Communications Awards yang bergengsi, memberikan penghargaan kepada mereka yang memiliki keunggulan dan inovasi di bidangnya.
Baca juga: Sinergi Telkomsel dan UIN Mataram hadirkan pelatihan bisnis digital
Sebagai bagian dari rangkaian WPRF 2024, Konvensi Humas Indonesia (KHI) dan Pertemuan Humas Muda Indonesia (PEMUDA) akan menjadi acara unggulan yang menyediakan platform untuk diskusi dan inovasi, memperkaya pengalaman peserta WPRF. Katadata, sebagai mitra manajemen acara resmi, akan memastikan pengalaman yang profesional dan terkurasi bagi semua peserta.
Indonesia, sebagai negara demokrasi terbesar ketiga di dunia dan kekuatan ekonomi yang berkembang, memiliki peran strategis yang semakin signifikan dalam wacana global, termasuk di bidang hubungan masyarakat.
WPRF 2024 di Bali bertujuan untuk memanfaatkan momentum ini dengan melibatkan pemerintah, BUMN, perusahaan swasta, dan organisasi dalam pencitraan merek bangsa, kepemimpinan berkelanjutan, dan praktik bisnis beretika di kancah internasional.