Museum Negeri NTB ungkap pentingnya pembentukan museum daerah

id museum daerah,museum ntb,kitab nagarakretagama,kerajaan majapahit,pemburu pusaka,benda pusaka

Museum Negeri NTB ungkap pentingnya pembentukan museum daerah

Kepala Museum NTB Ahmad Nuralam memaparkan tentang harapan dan tantangan pemajuan kebudayaan dalam dialog museum yang digelar di Museum NTB, Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, Selasa (3/12/2024). (ANTARA/Sugiharto Purnama)

Mataram (ANTARA) - Museum Negeri Nusa Tenggara Barat (NTB) menekankan pentingnya pembentukan museum-museum di tingkat kabupaten dan kota untuk menyimpan memori kolektif masyarakat dan melindungi benda-benda bernilai sejarah agar tidak keluar dari wilayah tersebut.

"Hasil penelusuran kami ternyata benda-benda sejarah banyak yang berpindah karena faktor kemampuan masyarakat untuk menjaga dan melestarikan," kata Kepala Museum NTB Ahmad Nuralam di Mataram, Selasa.

Ia mencontohkan kasus di Desa Batu Kumbung, Kecamatan Lingsar, Kabupaten Lombok Barat ada pemburu pusaka yang melancarkan aksi untuk mendapatkan benda-benda bernilai bersejarah di tempat itu.

Baca juga: Pameran koleksi Museum NTB memikat perhatian masyarakat

Awalnya, masyarakat setempat bertahan dengan rayuan pemburu pusaka, namun ketika anak-anak mereka masuk sekolah atau ada keluarga yang sakit, maka transaksi jual beli pusaka itu akhirnya terjadi.

Ketika benda bersejarah yang berpindah tangan apalagi berpindah lokasi, maka hal itu merugikan masyarakat setempat. Padahal benda pusaka instrumen yang merekam sejarah peradaban masyarakat setempat.

Menurut Nuralam, hal itulah pentingnya keberadaan museum di setiap daerah guna menyimpan benda-benda hasil kebudayaan masyarakat setempat agar tidak pindah ke luar daerah dan luar negeri.

"Nusa Tenggara Barat adalah persilangan arus yang di mana persilangan arus itu membawa perdagangan internasional," ujarnya.

Baca juga: Museum Negeri NTB pamerkan koleksi naskah kuno dan kain di Surabaya

Dia menyampaikan bahwa Nusa Tenggara Barat masuk dalam alur kepulauan laut dua yang menjadikan wilayah itu disinggahi kapal-kapal dari banyak negara di dunia.

Kejadian masa lampau pelayaran itu membuat Nusa Tenggara Barat kaya budaya dan sejarah, contohnya Pulau Lombok berkaitan dengan kebudayaan Jawa dan Bali, Pulau Sumbawa berkaitan dengan kebudayaan Bugis dan Makassar.

Nusa Tenggara Barat yang menjadi wilayah persinggahan orang-orang membuat salah satu artefak legendaris berupa manuskrip Nagarakretagama yang ditulis oleh Empu Prapanca dari Kerajaan Majapahit justru ditemukan di Pulau Lombok.

"Manuskrip Nagarakretagama memberikan gambaran yang gamblang dan terang benderang tentang betapa besarnya Kerajaan Majapahit yang ada di Nusantara," kata Nuralam.

Baca juga: Museum NTB meraih penghargaan kategori Museum Bersahabat

Nusa Tenggara Barat saat ini memiliki lima museum, yaitu Museum NTB di Kota Mataram, Museum Asi Mbojo di Kota Bima, Museum Samparaja di Kabupaten Bima, Museum Sumbawa Besar dan Museum Bala Datu Ranga di Kabupaten Sumbawa.

Pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat telah membuat pusat informasi kesejarahan yang menjadi modal dasar pembentukan museum daerah. Dalam waktu tiga tahun ke depan Pulau Sumbawa bakal memiliki lima museum, sedangkan Pulau Lombok satu museum.

Nuralam berharap, ke depan Kota Mataram dan empat kabupaten lainnya (Lombok Barat, Lombok Tengah, Lombok Utara, dan Lombok Timur) di Pulau Lombok juga bisa memiliki museum daerah seperti yang saat ini ada di Pulau Sumbawa.

Baca juga: Menumbuhkan memori kolektif anak-anak lewat museum
Baca juga: Museum NTB teliti tradisi berladang masyarakat Sasak di Lombok