PTPN IV proyeksikan tambahan 3,6 juta dolar AS

id PTPN IV PalmCo,minya sawit,CPO,PTPN IV

PTPN IV proyeksikan tambahan 3,6 juta dolar AS

Dokumentasi - Pengiriman perdana CPO bersertifikasi RSPO IP berlangsung di PTPN IV Regional III. (ANTARA/HO-PalmCo)

Jakarta (ANTARA) - BUMN PTPN IV atau PalmCo, di bawah Holding Perkebunan PTPN III, memproyeksikan tambahan penghasilan dari harga premium penjualan 120 ribu metrik ton minyak sawit mentah bersertifikat Roundtable of Sustainable Palm Oil model Indetity Preserved (RSPO IP) mencapai 3,6 juta dollar AS sepanjang 2025.

Direktur Utama PTPN IV PalmCo Jatmiko Santosa dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Sabtu mengatakan pada tahun ini, perusahaan yang dibentuk berdasarkan instruksi pemerintah melalui program strategis nasional (PSN) tersebut, pada 2024 memproduksi 2,58 juta ton minyak kelapa sawit mentah atau crude palm oil (CPO) bersertifikasi RSPO.

Untuk 2025, PalmCo menyasar sebanyak 120 ribu metrik ton terjual dengan standar RSPO IP atau maupun "segregation".

"Target itu kami ambil dari wilayah operasional PTPN IV di Riau dan Sumatera Utara dengan kisaran harga premium 20 sampai dengan 50 dolar AS per metrik ton. Dengan asumsi rata-rata 30 dolar AS per metrik ton, maka diestimasikan akan memberikan nilai tambah 3,6 juta dolar AS atau Rp54 miliar dari nilai jualnya," kata Jatmiko.

Ia menjelaskan bahwa CPO RSPO Identity Preserved maupun "Segregation" merupakan produk CPO yang memiliki nilai premium signifikan untuk pasar global. Produk tersebut merupakan komitmen perusahaan untuk menjamin jejak keberlanjutan dan keterlacakan di sepanjang rantai pasok produksi.

“RSPO IP adalah model rantai pasokan Penjagaan Identitas (Preserved) dari Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO). Model ini memastikan bahwa produk sawit bersertifikat RSPO dapat diidentifikasi secara unik hingga ke PKS tunggal bersertifikat RSPO,” jelasnya.

Pengiriman perdana produk CPO bersertifikasi RSPO IP telah berlangsung di PTPN IV Regional III pada akhir pekan ini. Sebanyak 4.000 metrik ton minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) model IP dikirim dari pabrik kelapa sawit Tandun dan Sei Rokan PTPN IV Regional III Riau.

"Sertifikasi RSPO model IP ini bukan hanya sekedar harga premium maupun kemampuan kita bersaing di pasar global, namun merupakan wujud komitmen kita untuk bersama-sama melaksanakan program sawit lestari yang berkelanjutan," kata dia.

PTPN IV Regional III sendiri pada tahun ini menargetkan untuk menghasilkan 50.000 metrik ton CPO RSPO IP untuk kemudian dipasarkan di pasar global.

Jatmiko mengatakan bahwa pengiriman perdana yang dilaksanakan serentak di PKS Sei Rokan dan PKS Tandun ini merupakan momen penting setelah kerja keras Regional III dalam meraih sertifikasi RSPO-IP sejak pertengahan 2024 yang baru dapat terwujud jelang akhir 2024.


Hingga saat ini, PTPN IV Regional III tercatat sebagai bagian dari Sub Holding PTPN IV PalmCo perdana yang berhasil memiliki sertifikasi RSPO model IP. Sertifikasi model itu berkontribusi terhadap harga premium yang signifikan mencapai 40 dolar AS per metric ton.

Region Head PTPN IV Regional III Ahmad Gusmar Harahap menambahkan dengan adanya sertifikasi model IP ini turut akan menghasilkan tambahan devisa bagi negara dari hasil kegiatan pengiriman CPO berkualitas tinggi di pasar global.

"Insya Allah, tahun ini, kita menargetkan mampu memproduksi dan mengapalkan 50.000 ton CPO bersertifikasi IP yang memiliki harga premium sebesar 40 dolar AS per metric ton. Dengan adanya sertifikasi IP ini, tidak hanya membawa nilai tambah, namun juga kontribusi kita untuk terus mengoptimalkan peluang, memaksimalkan perbaikan, dalam memanfaatkan setiap peluang dan menjawab tantangan," kata Gusmar.

Baca juga: Govt focuses on intensification to increase CPO production

Lebih jauh, ia memaparkan bahwa saat ini karyawan PTPN IV Regional III sudah mulai untuk berpikir secara luas, tidak hanya untuk menghasilkan produk yang baik dan berkualitas, namun juga menunjukkan kepada dunia bahwa perusahaan bisa menjaga nama baik komoditas utama Indonesia saat ini.

"Bahkan Presiden Bapak Prabowo juga menyatakan bahwa sawit adalah aset strategis negara yang diharapkan banyak negara di dunia. Untuk itu, kami berkomitmen menjadi bagian penting menjaga aset strategis negara ini dan berkontribusi positif terhadapnya," kata dia.

Baca juga: Need 20 mln kiloliters of CPO per year for B50, says govt

Kegiatan pengiriman perdana secara simbolis yang dilaksanakan dengan melepas truk tangki berisikan CPO model IP untuk selanjutnya dikirim ke pelabuhan internasional Kota Dumai tersebut turut diselingi dengan penyaluran santunan kepada ratusan anak yatim di lingkungan perusahaan. Tampak raut kebahagiaan terpancar dari anak-anak istimewa yang menerima santunan sebagai bagian dari program tanggung jawab sosial lingkungan (TJSL) PTPN IV Regional III itu.