Jakarta (ANTARA) - Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti mengungkap alasan di balik pembentukan program Tujuh Kebiasaan Anak Indonesia Hebat.
Dalam peluncuran buku Tujuh Kebiasaan Anak Indonesia Hebat di Jakarta, Jumat, ia menjelaskan angka tujuh muncul berdasarkan teori dari psikologi yakni magical number seven, di mana orang bisa mengingat sesuatu dengan baik di angka tersebut, karena angka tujuh adalah pilihan yang menjadi pembatas orang masuk kategori baik atau tidak baik.
"Tujuh ini kebiasaan yang paling mungkin kita lakukan dan mudah, dimulai dari bangun pagi karena kehidupan dimulai ketika kita bangun melihat matahari. Matahari terbit senantiasa memberikan kita harapan dan optimisme baru, yang selain punya pengaruh kuat terhadap fisik dan jasmani, juga terhadap mental kita," katanya.
Ia menjelaskan, kebiasaan bangun pagi tersebut harus dilengkapi dengan kebiasaan kedua, yakni beribadah, meliputi berdoa dan bersyukur kepada Tuhan yang memberikan semangat untuk hidup.
Mu'ti melanjutkan, kebiasaan ketiga yakni bergerak ringan untuk membentuk sistem pemikiran dan karakter kepribadian, sedangkan kebiasaan keempat yakni makan sehat dan bergizi sesuai arahan Presiden untuk membangun fisik, mental, dan otak yang sehat.
"Kelima yakni gemar belajar, kita harus menjadi pembelajar sepanjang hayat. Semua ilmu itu penting dan berguna, walaupun mungkin sangat sederhana. Oleh karena itu, jadilah seseorang yang selalu semangat belajar sesuatu yang baru, yang pada awalnya mungkin susah, tetapi kalau kita bersungguh-sungguh, maka akan ada jalan untuk menuju sesuatu yang lebih baik," paparnya.
Baca juga: Universitas Muhammadiyah Bima jadi kampus terbaik di Bima dan Dompu
Kemudian, kebiasaan keenam yakni bermasyarakat, di mana anak-anak Indonesia harus menjadi orang yang dekat dengan lingkungan sosial di mana mereka berada.
"Kita menjadi Indonesia karena kita mewarisi nilai-nilai budaya Indonesia, sehingga belajar bersosialisasi dan bermasyarakat itu penting. Ketika kita banyak aktivitas fisik dan bertemu orang-orang, itu adalah bagian dari modal untuk menjadi anak-anak Indonesia yang hebat karena kita memiliki jaringan, banyak kawan, dan pengalaman luar biasa," ujar dia.
Baca juga: Kemendikbud Ristek mendorong perguruan tinggi perluas mitra kerja sama
Selanjutnya kebiasaan yang ketujuh yakni tidur cepat, yang apabila memungkinkan dapat diikuti dengan menulis jurnal.
"Tidur cepat memberikan kita kesempatan untuk merefleksikan apa yang kita alami sebelumnya, kemudian kita beristirahat dengan jiwa yang tenang dan pikiran yang jernih. Lupakan hari yang sudah berlalu, dan kalau sempat terapkan seperti yang ada pada buku 5 AM Club, dimulai dengan memutar musik yang tenang agar kita merasa tenang, lalu usahakan menulis jurnal atau hal-hal yang kita rasakan hari itu," tuturnya.