Kualitas udara Jakarta terburuk ketujuh di dunia

id Kualitas udara jakarta,Polisi jakarta,Udara jakarta pagi ini,polusi

Kualitas udara Jakarta terburuk ketujuh di dunia

Ilustrasi Stasiun Pemantau Kualitas Udara (SPKU) di Jakarta. (ANTARA/DLH DKI Jakarta)

Jakarta (ANTARA) - Kualitas udara di DKI Jakarta, berdasarkan data situs pemantau kualitas udara IQAir menjadi yang terburuk ketujuh di dunia pada Jumat pagi.

Berdasarkan pantauan pada pukul 04.10 WIB, indeks kualitas udara (AQI) di Jakarta berada di angka 118 atau masuk kategori tidak sehat bagi kelompok sensitif dengan angka partikel halus (particulate matter/PM) 2.5.

Adapun kota dengan kualitas udara terburuk di dunia adalah Kota Kuwait, Kuwait dengan indeks kualitas udara di angka 349. Kemudian di urutan kedua diikuti Delhi, India di angka 170.

Selanjutnya di urutan ketiga diikuti Dhaka, Bangladesh di angka 156, lalu di urutan keempat ada Santiago de Chile, Cile di angka 152. Diketahui, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta akan meniru kota-kota besar dunia seperti Paris dan Bangkok dalam menangani polusi udara.

Baca juga: Soal kualitas MBG di Mataram, begini respons Dinkes

“Belajar dari kota lain, Bangkok memiliki 1.000 Stasiun Pemantau Kualitas Udara (SPKU), Paris memiliki 400 SPKU. Jakarta saat ini memiliki 111 SPKU dari sebelumnya hanya 5 unit. Ke depan kita akan menambah jumlahnya agar bisa melakukan intervensi yang lebih cepat dan akurat,” kata Kepala DLH DKI Jakarta Asep Kuswanto di Jakarta, Selasa (18/3).

Baca juga: KKP tingkatkan kualitas SDM perikanan

Ia menambahkan keterbukaan data menjadi langkah penting dalam memperbaiki kualitas udara secara sistematis. Asep mengatakan penyampaian data polusi udara harus lebih terbuka agar intervensi bisa lebih efektif. Dia menilai yang dibutuhkan bukan hanya intervensi sesaat, tetapi langkah-langkah berkelanjutan dan luar biasa dalam menangani pencemaran udara.

DLH DKI Jakarta menargetkan penambahan 1.000 sensor kualitas udara berbiaya rendah (low-cost sensors) agar pemantauan lebih luas dan akurat.

Pewarta :
Editor: I Komang Suparta
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.