Lombok Tengah (ANTARA) - Kementerian Pertanian (Kementan) mengalokasikan anggaran Rp7 miliar melalui program optimasi lahan non rawa dalam rangka meningkatkan produksi padi di wilayah Lombok Tengah, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB)
"Anggaran program optimasi lahan ini mencapai 7 miliar," kata Wakil Bupati Lombok Tengah HM Nursiah di Lombok Tengah, Selasa.
UIa mengatakan, anggaran Rp7 miliar itu untuk total luas lahan 2.500 hektare yang dilaksanakan secara bertahap. Untuk tahap satu ditargetkan 1.000 hektare dan di tahap dua sebanyak 1.500 hektare.
"Anggaran ini digunakan untuk biaya penanaman hingga perawatan atau sebagai operasional dalam program optimasi lahan non rawa 2025," katanya.
"Anggaran Rp7 miliar itu dari APBN melalui Kementerian Pertanian," katanya.
Baca juga: Luas tanaman musim tanam kedua di Lombok Tengah 32 ribu hektare
Ia mengatakan, melalui program ini diharapkan bisa meningkatkan produksi padi dalam rangka menjaga swasembada pangan yang telah dicanangkan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.
"Program ini diharapkan untuk meningkatkan swasembada pangan di Indonesia dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat," katanya.
Ia mengatakan, potensi lahan sawah di Lombok Tengah untuk tanaman padi mencapai 52 ribu hektare dengan produksi padi atau gabah kering mencapai 350 ribu ton per tahun, sehingga Lombok Tengah ditetapkan oleh pemerintah pusat menjadi kabupaten penyangga pangan nasional.
"Lombok Tengah sudah menjadi daerah penyangga pangan nasional," katanya.
Baca juga: Produksi padi di Lombok Tengah capai 237 ton
Ia mengatakan, dalam program optimasi lahan ini dipusatkan di beberapa wilayah yang dekat dengan sumber mata air dan lahan tersebut biasanya hanya bisa menanam padi satu kali tanam.
"Program ini mulai dilaksanakan September 2025," katanya.
Oleh karena itu, dalam program ini melibatkan Universitas Mataram untuk melakukan kajian teknis dan TNI-Polri untuk mengawal program ini bisa berjalan sesuai yang diharapkan.
"Melalui program ini lahan tersebut bisa ditanami padi dua kali," katanya.
Baca juga: Pabrik penggilingan padi di Lombok Tengah difungsikan tahun ini
Baca juga: HKTI NTB dorong kembalinya kejayaan padi Gogo Rancah dengan varietas Gamagora 7
Baca juga: Pompanisasi di Lombok Tengah tingkatkan produksi padi