Tajuk ANTARA NTB - Jalan baru energi bersih NTB

id Tajuk ANTARA NTB,Jalan baru energi bersih NTB,energi bersih,NTB Oleh Abdul Hakim

Tajuk ANTARA NTB - Jalan baru energi bersih NTB

Pengurus masjid membersihkan panel surya Pembangkit Listrik Tenaga Surya kapasitas 4.700 Wp di Masjid Al Ummah Al Islamiyah Dusun Dasan Tengak Barat, Desa Sembalun, Kecamatan Sembalun, Lombok Timur, NTB, Selasa (28/3/2023). Sedekah energi adalah salah satu program Kongres Umat Islam untuk Indonesia Lestari yang menggalang kepedulian masyarakat untuk bersama memakmurkan masjid melalui penyediaan energi bersih sekaligus meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pemanfaatan energi terbarukan. ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi/aww. (ANTARA FOTO/AHMAD SUBAIDI)

Mataram (ANTARA) - Perubahan iklim, krisis energi global, dan tuntutan efisiensi memaksa banyak wilayah meninjau ulang fondasi ekonominya.

Pola pembangunan yang terlalu bergantung pada eksploitasi komoditas alam dan sektor-sektor rentan gejolak global terbukti tidak lagi memadai untuk menghadapi tantangan masa depan. Dalam lanskap baru ini, transisi energi bersih menjadi kebutuhan strategis, bukan hanya pilihan kebijakan.

Di sinilah pentingnya langkah Nusa Tenggara Barat (NTB) yang mulai menapaki jalan baru dengan membangun ekosistem energi bersih sebagai pilar pertumbuhan ekonomi jangka panjang.

Selama ini NTB bergantung pada tambang dan pariwisata, dua sektor yang sangat sensitif terhadap fluktuasi pasar dunia. Ketika harga komoditas anjlok atau pariwisata terganggu, ekonomi daerah ikut tertekan.

Situasi ini semakin diperparah oleh kebutuhan energi yang terus meningkat, sementara pasokan listrik masih menghadapi tantangan dari sisi biaya dan keandalan.

Di tengah kondisi tersebut, gagasan mengembangkan energi surya, angin, biomassa, hingga mikrohidro menjadi semakin relevan sebagai jalan keluar dari kerentanan struktural.

Energi bersih bukan sekadar urusan mengganti sumber pembangkit. Ini adalah upaya membangun ulang arah pembangunan ekonomi daerah agar lebih modern, efisien, dan berkelanjutan.

NTB memiliki potensi energi terbarukan yang besar, tetapi selama ini pemanfaatannya masih terbatas pada proyek-proyek kecil yang belum mampu menggerakkan industrialisasi secara signifikan.

Karena itu, langkah yang diperlukan bukan lagi proyek sporadis, melainkan strategi terintegrasi yang menghubungkan energi bersih dengan penguatan sektor produktif.

Tahap pertama dari transformasi energi ini adalah membentuk ekosistem hijau yang komprehensif. NTB harus memastikan kebijakan yang konsisten, kepastian regulasi, dan model pembiayaan yang menarik bagi investor.

Pengembangan energi terbarukan hanya akan berhasil jika pemerintah daerah berperan sebagai pengarah yang memberikan kepastian bagi pelaku usaha sekaligus pelindung kepentingan publik.

Modernisasi jaringan listrik, peningkatan kapasitas penyimpanan energi, dan penerapan teknologi smart grid juga harus menjadi prioritas agar energi bersih tidak terhambat oleh infrastruktur yang usang.

Yang tidak kalah penting, energi bersih harus ditempatkan sebagai motor penggerak industri baru. Banyak perusahaan global kini mensyaratkan penggunaan energi hijau sebagai bagian dari komitmen keberlanjutan.

Jika NTB mampu menyediakan energi bersih berbiaya kompetitif, peluang investasi manufaktur dan industri menengah akan terbuka lebih lebar.

Begitu pula bagi sektor pertanian dan perikanan, energi surya dimanfaatkan untuk logistik dingin, pengeringan hasil panen, hingga produksi berbasis energi rendah emisi yang dapat meningkatkan nilai tambah produk lokal.

UMKM, sektor terbesar di NTB, juga harus menjadi penerima manfaat utama. Dengan skema pembiayaan terjangkau, pelaku UMKM dapat mengakses energi alternatif untuk produksi dan penyimpanan, sehingga biaya operasional turun dan daya saing meningkat.

Lebih jauh, energi hijau membuka peluang NTB memasuki industri teknologi baru—mulai dari perakitan panel surya hingga penyediaan jasa teknisi energi terbarukan.

Namun transformasi energi hanya dapat berhasil dengan tata kelola yang kuat. Transparansi rencana investasi, kajian berbasis data, serta mekanisme pengawasan independen wajib diterapkan.

Energi bersih harus memberikan manfaat nyata bagi masyarakat, bukan sebatas proyek yang menghabiskan anggaran. Desa mandiri energi perlu diperluas, biaya listrik bagi industri harus semakin kompetitif, dan kapasitas SDM lokal harus ditingkatkan.

Jika ekosistem energi hijau dibangun dengan benar, NTB dapat keluar dari ketergantungan pada sektor lama yang rentan. Energi bersih menawarkan kesempatan untuk menciptakan struktur ekonomi baru yang inklusif, modern, dan berkelanjutan.

Tantangannya besar, tetapi peluangnya jauh lebih besar. Dengan visi dan tata kelola yang tepat, NTB berpeluang menjadi pionir energi bersih di Indonesia—sekaligus menjamin masa depan ekonomi yang lebih stabil dan tangguh bagi seluruh masyarakatnya.

Baca juga: Tajuk ANTARA NTB - NTB Capital dan lompatan ekonomi daerah
Baca juga: Tajuk ANTARA NTB - Jagung NTB dan peluang yang hilang
Baca juga: Tajuk ANTARA NTB - Membangun jalan aman migran NTB
Baca juga: Tajuk ANTARA NTB - Dompu di persimpangan fiskal
Baca juga: Tajuk ANTARA NTB - Langit baru pariwisata NTB
Baca juga: Tajuk ANTARA NTB: Banjir dan ujian mitigasi di tanah Bima-Dompu



COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.