Arsip denyut nadi perumusan kebijakan pusat-daerah

id Diah Pitaloka,Presiden,Prabowo,Satu Data Indonesia,SDI

Arsip denyut nadi perumusan kebijakan pusat-daerah

Duta Arsip Nasional selaku Anggota Komisi VI DPR RI Rieke Diah Pitaloka dalam agenda Jejak Pendiri Bangsa 1947-1969: Perencanaan Pembangunan Berbasis Satu Data dengan pilar Koperasi Sebagai Soko Guru Perekonomian Nasional di Jakarta, Selasa (25/11/2025). ANTARA/HO-(DPR)

Jakarta (ANTARA) - Anggota Komisi VI DPR RI yang juga sebagai Duta Arsip Nasional Rieke Diah Pitaloka mengatakan arsip menjadi pemberi denyut pada nadi perumusan kebijakan pemerintah pusat dan daerah di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto.

"Di bawah kepemimpinannya, arsip bukan lagi kertas usang dan bisu, namun arsip menjadi pemberi denyut pada nadi perumusan kebijakan pemerintah pusat dan daerah," ucapnya dalam agenda "Jejak Pendiri Bangsa 1947-1969: Perencanaan Pembangunan Berbasis Satu Data dengan pilar Koperasi Sebagai Soko Guru Perekonomian Nasional" dalam keterangan resmi di Jakarta, Rabu.

Dengan memanfaatkan arsip sebagai cakrawala pengetahuan tentang strategi pendiri bangsa dalam mempertahankan Indonesia merdeka dan berdaulat, lanjutnya, Prabowo mengembalikan bangsa ini pada rel sejarah untuk menemukan jati diri di tengah kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Dalam kesempatan tersebut, Diah juga menganggap Presiden sangat paham tentang makna dan fungsi strategis Satu Data Indonesia (SDI) sebagai data pertahanan dan keamanan rakyat semesta. Upaya melahirkan SDI disebut untuk kepentingan kedaulatan, pertahanan dan keamanan nasional Republik Indonesia (RI) dengan melibatkan sinergi berbagai pemangku kepentingan.

Baca juga: Presiden Prabowo pimpin evaluasi nasional Koperasi MP di Mabes TNI

Berbagai pemangku kepentingan itu mulai dari Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Kementerian Dalam Negeri, serta Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal, Tentara Nasional Indonesia (TNI), kementerian/lembaga lainnya, seluruh tingkatan pemerintahan, dan utamanya masyarakat.

Presiden dinilai memosisikan data dasar negara bukan sekedar barisan angka administratif.

Baca juga: Presiden Prabowo perintahkan audit RS di Papua

“Saya yakin Presiden Prabowo memiliki perspektif yang sejalan dengan para pendiri bangsa, yaitu memosisikan data dasar negara bukan sekadar barisan angka administratif,” kata dia.

“Presiden Prabowo akan melanjutkan tapak rancangan negara yang fondasinya telah diletakkan para pendiri bangsa, khususnya Dr Soemitro Djoyohadikusumo,” ungkap Duta Arsip Nasional.



Pewarta :
Editor: I Komang Suparta
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.