Jakarta (ANTARA) - Astuti Ananta Toer, anak sastrawan Pramoedya Ananta Toer, mengungkap bahwa dirinya menangis hingga sesenggukan saat melihat proses olah (editing) film "Bumi Manusia" yang diangkat dari mahakarya novel ayahnya dengan judul yang sama.
Menurut dia, mendiang Pramoedya memang ingin novelnya itu difilmkan suatu saat nanti.
"Saya itu orang yang tidak mudah mengeluarkan air mata tapi pertama kali melihat pada waktu editing film 'Bumi Manusia' saya meneteskan air mata bahkan sampai sesegukan," kata Astuti saat dijumpai pada acara pembukaan pameran "Jejak Karya Pram" di RBOJ Cafe, Jakarta, Senin.
"Pak Pram sejak pulang dari Pulau Buru tahun 1979 ya, nah pada saat tahun 80-an lah Pak Pram berharap karya novelnya dapat difilmkan," ujarnya.
Namun ternyata pada tahun 1981 terjadi pelarangan novel "Bumi Manusia" sehingga pihak penerbit tidak berani untuk menerbitkan buku itu, yang menyebabkan Pramoedya urung membuat film dari novel karyanya.
"Ternyata setelah tahun 81 kan karya Bumi Manusia dilarang, jadi itu membuat Bola Dunia ketar-ketir, nah akhirnya Pak Pram batal membuat film itu," katanya.
Film "Bumi Manusia" yang disutradarai Hanung Bramantyo itu dibintangi Iqbaal Ramadhan sebagai Minke dan Mawar Eva de Jongh sebagai Annelies, yang akan tayang pada pertengahan bulan ini.
Berita Terkait
Anggota DPR RI Reni Astuti apresiasi komitmen perjuangan Presiden RI Prabowo
Minggu, 20 Oktober 2024 18:30
Suara legislator, Reni Astuti sarankan ada peta banjir digital di Surabaya
Selasa, 27 Februari 2024 8:04
Orangutan bernama Astuti terselamatkan dari perdagangan liar
Kamis, 26 Januari 2023 7:51
Kisah "Si Astuti" wara wiri di jalanan Hanoi
Jumat, 20 Mei 2022 13:53
Jaenal dan Hanik membawa bendera Indonesia di defile Paralimpiade Tokyo
Sabtu, 21 Agustus 2021 13:09
Mengenal Agung Hercules dari binaragawan sampai "astuti"
Kamis, 1 Agustus 2019 22:50
Kabar duka, aktris Puput Novel meninggal
Senin, 9 September 2024 5:50
Novel Baswedan mendukung Polri tuntaskan pengusutan terhadap Firli Bahuri
Selasa, 21 November 2023 5:32