Mataram, 13/1 (ANTARA) - Manajemen PT PLN (Persero) berupaya menghentikan pemadaman bergilir yang selama ini diberlakukan di wilayah Nusa Tenggara Barat (NTB) karena defisit energi listrik mulai April 2010.
"Mulai April mendatang diupayakan tidak ada pemadaman bergilir karena energi listrik telah melebihi beban puncak," kata Direktur Operasional Pembangkitan Indonesia Timur PT PLN, Vickner Sinaga yang didampingi General Manager (GM) PT PLN Wilayah NTB, Muhammad Sofyan di Mataram, Rabu.
Sinaga mengemukakan hal itu ketika menjelaskan upaya-upaya yang ditempuh guna mengatasi krisis listrik di wilayah pengawasannya yang mencakup delapan wilayah provinsi di Indonesia Timur.
Menurut dia, terdapat dua hal pokok yang mutlak dilakukan untuk mengatasi krisisi listrik di suatu wilayah pelayanan, termasuk di wilayah NTB.
Selain aksi penghematan di kalangan pelanggan, baik skala besar maupun menengah dan kecil, juga upaya penambahan daya pembangkit listrik secara bertahap dan berkelanjutan.
Khusus untuk wilayah NTB, Sinaga mengatakan, setelah berdiskusi dengan GM PT PLN Wilayah NTB dan jajarannya, diupayakan mulai April mendatang tidak ada lagi pemadaman bergilir.
"Besok akan datang mesin pembangkit berkapasitas kecil namun akan datang lagi mesin pembangkit listrik lainnya di bulan Pebruari dan Maret sehingga diupayakan April nanti tidak ada pemadaman bergilir," ujarnya.
Mesin pembangkit yang didatangkan untuk mengatasi krisis listrik, terutama di Pulau Lombok yang mengalami devisit hingga 26 Mega Watt itu, bersumber dari relokasi mesin PLN dan penyewaan mesin swasta.
Kendati demikian, untuk menjaga agar beban puncak selalu berada di bawah daya mampu sehingga tidak ada pemadaman bergilir, maka pelayanan terhadap pelanggan baru tidak serta-merta terlayani seketika.
"Harus ada pertimbangan khusus baru menambah pelanggan baru, karena dikhawatirkan beban puncak melebihi kapasitas daya mampu. Saya kira, itu hal teknis yang tentu akan dipertimbangkan," ujar Sinaga.
Sementara itu, GM PLN NTB, Muhammad Sofyan, menambahkan, upaya penambahan mesin pembangkit listrik meskipun skala kecil itu merupakan solusi terbaik dalam penyelesaian krisis energi listrik jangka pendek.
"Untuk jangka panjang tentu kami bergantung pada optimalisasi Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Batu Bara di Jeranjang, Kabupaten Lombok Barat, mulai akhir tahun ini," ujarnya.(*)