London (ANTARA) - Grup band D'Masiv melakukan rekaman di studio Abbey Road, studio musik tempat para musisi legenda dunia termasuk The Beatles.
“Akhirnya impian kami lima tahun lalu terwujud,” kata sang vokalis D'Masiv, Rian Ekky Pradipta atau yang akrab disapa Rian D'Masiv pada ANTARA London, di studio tiga Abbey Road, Rabu.
Produser d’Masiv, musisi Denny Chasmala mengakui bahwa sejak lima tahun lalu D’Masiv memang ingin rekaman di Abbey Road.
Impian itu akhirnya terwujud saat D’Masiv mengisi acara di Indonesian Weekend yang digelar di Potters Fileds Park, taman dengan latar belakang ikonik, The Tower Bridge, London selama dua hari Sabtu dan Minggu.
Tak mudah rekaman di Abbey Road, kata Rian.
"Pihak studio ingin mengetahui perjalanan sejarah suatu grup musik, selain itu syarat yang mereka ajukan sangat ketat dan semua musisi dunia ingin mengadakan rekaman di Abbey Road," katanya.
Rian mengaku terharu D’Masiv akhirnya bisa mengukir sejarah di studio Abbey Road.
"Tapi kami juga merasa sedih karena gitaris kami Dwiki Aditya Marsall tidak bisa hadir karena ada kendala dalam pengurusan visa Inggris,” ujarnya.
Sebanyak 20 lagu direkam D'Masiv di Abbey Road. Ke-20 lagu itu merupakan lagu-lagu hits D'Masiv dari album pertama hingga keenam.
D'Masiv menggunakan piano yang berusia ratusan tahun yang pernah dipakai Paul McCartney saat rekaman di Abbey Road.
"Rama (gitaris) memang minta untuk bisa mengunakan piano yang biasa di pakai oleh Paul McCartney," kata Denny.
Denny Chasmala mengakui tak ada bedanya rekaman di Abbey Roaddan di studio lain.
"Bedanya hanya lokasi dan nama Abbey Road yang melegenda. Saya bekerja buat mereka dan mudah2an mereka bisa melakukan yang terbaik," kata Denny.
D'Masiv melibatkan pemain saxophone, Yuyun George dalam proses rekaman tersebut.
Oli Morgan, tim mastering Abbey Road mengatakan Abbey Road adalah studio rekamanan ikonik paling berharga, membawa serta banyak pengalaman, semangat, dan keahlian bagi musisi dunia.
Dibutuhkan bertahun-tahun kerja keras dan dedikasi untuk mencapai standar bagi pekerja di Abbey Road yang legendaris, ujarnya.
'Kami dengan senang hati menyambut mastering engineer yang sekarang dalam peran baru ini di Abbey Road," Kata Oli Morgan.
Grup musik D'Masiv dibentuk pada 3 Maret 2003 selama ini bisa disejajarkan dengan band "papan atas" Indonesia seperti Ungu, Nidji, atau Peterpan karena popularitas lagu-lagu mereka.
Nama D'Masiv berasal dari kata dalam bahasa Inggris "massive" sebagai semacam pengharapan agar bisa meraih hasil sebaik mungkin di kancah musik nasional.
Nama mereka mulai melambung setelah memenangkan kompetisi musik A Mild Live Wanted pada 2007.