Mataram (ANTARA) - Tim medis dari Bulan Sabit Merah Indonesia (BSMI) dan Puskesmas Selaparang, Mataram, Nusa Tenggara Barat, Senin, bersiaga di depan DPRD Nusa Tenggara Barat saat unjuk rasa yang digelar mahasiswa.
"Untuk menangani korban, BSMI NNTB telah menyiapkan sejumlah peralatan medis seperti P3K, oksigen, dan tandu," kata tim medis BSMI NTB, Yulia Agisni, Senin.
Ia menambahkan BSMI NTB membawa sekitar 30 orang tim medis, yang telah disiagakan di beberapa tempat seperti di depan Hotel Madani dan Islamic Center.
Kendati demikian, diakui, kinerja tim medis harus siap-siap menerima risiko saat melakukan pelayanan medis di tengah demo, seperti bisa menjadi korban juga.
"Ya, dari tim kami kemarin, ada yang menjadi korban, terkena gas air mata," katanya.
Hal senada dikatakan Tim Puskemas Selaparang juga, dr Ani, risiko menangani korban demo itu, yakni, bisa menjadi korban juga.
"Risikonya bisa terkena gas air mata juga," katanya.
Dikatakan, dari tim Puskesmas Selaparang, diterjunkan 3 orang tim medis, yang terdiri dari, sopir, dokter, dan perawat.
Pada demo Kamis (26/9), tim Puskemas Selaparang tidak terjun ke lapangan, namun puskemas mereka menjadi tempat rujukan bagi para korban demo.
Berita Terkait
Jumlah tenaga kesehatan tewas di Jalur Gaza berjumlah 350 lebih
Selasa, 23 April 2024 11:55
Rusia tuduh Ukraina sering tembak fasilitas medis
Jumat, 19 April 2024 6:15
Dinkes Mataram menyiagakan 11 ambulans saat perayaan "Lebaran Topat"
Selasa, 16 April 2024 17:02
Pasukan Israel tahan 107 pasien di Kompleks Medis
Minggu, 31 Maret 2024 19:47
2.000 staf medis di Gaza tak miliki makanan untuk berbuka puasa Ramdhan
Selasa, 12 Maret 2024 16:07
Sebanyak 8.362 faskes di Indonesia terkoneksi ke SATUSEHAT
Sabtu, 17 Februari 2024 4:25
Pemilu 2024, Dinkes Mataram siapkan tim medis jamin kesehatan petugas KPPS
Selasa, 13 Februari 2024 12:19
Komnas Perempuan meminta pemerintah awasi iklan dan praktik medis P2GP
Senin, 12 Februari 2024 18:38