PELAKU PEMBOBOL BRANKAS DINKES NTB BELUM TERIDENTIFIKASI

id

          Mataram, 5/2 (ANTARA) - Penyidik Polres Mataram masih belum berhasil mengidentifikasi pelaku pembobol brankas di Kantor Dinas Kesehatan Nusa Tenggara Barat (NTB), Jalan Amir Hamzah Nomor 103, Kota Mataram,  Rabu (28/1) lalu.

         Kasat Reskrim Polres Mataram, AKP Andi Dady Cahyo, yang dikonfirmasi wartawan di Mataram, Kamis, mengakui, kasus pembobolan brankas itu merupakan perkara yang dikategori sulit pengungkapannya.

         "Dikategorikan  sulit karena belum ada bukti permulaan yang cukup dan para saksi belum memberi keterangan yang mengarah kepada tersangka atau orang yang dicurigai," ujarnya.

         Penyidik Polres Mataram sudah memeriksa tiga orang saksi yang dianggap mengetahui kasus pembobolan brankas di instansi Pemerintah Provinsi NTB itu.

         Ketiga saksi itu yakni seorang pegawai Dinas Kesehatan NTB yang berprofesi penjaga malam dan dua orang kepala seksi di ruang tempat brankas itu berada.

         AKP Cahyo juga mengakui, hasil olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) pun belum memberikan petunjuk yang berarti untuk mengidantifikasikan tersangkanya.

         "Kami butuh dukungan berbagai pihak terkait untuk mengungkap kasus itu agar mendapat petunjuk yang mengarah kepada tersangkanya yang diperkirakan lebih dari dua orang," ujarnya.

         Saat hujan deras pada Selasa (27/1) hingga Rabu (28/1)
dinihari, brankas berukuran 40 x 50 sentimeter berisi uang tunai sekitar Rp75 juta di Kantor Dinas Kesehatan Nusa Tenggara Barat (NTB), raib digondol maling.

         Brankas berisi uang tunai puluhan juta dan surat-surat penting itu digondol maling yang berhasil memasuki kantor pemerintah daerah itu secara paksa.

         Berdasarkan bukti kerusakan di lokasi kejadian, kawanan maling itu masuk ke Kantor Dinas Kesehatan itu melalui jendela bagian timur kemudian membuka paksa sejumlah pintu ruangan, termasuk ruang sekretariat kepala dinas.

         Pintu penghubung ruang kepegawaian dengan ruang Bidang Kesehatan Masyarakat juga dijebol hingga kawasan maling itu membuka paksa dua unit brankas yang ada di ruang Seksi Kesehatan Ibu dan Anak (KIA).

         Dua unit brankas masing-masing berukuran 50 x 75 sentimeter dan 45 x 55 sentimeter terlihat tergeletak di sudut ruangan Seksi KIA dengan posisi telah terbuka.

         Sementara satu unit brankas yang menurut para pegawai di kantor itu berukuran 40 x 50 sentimeter, yang biasanya terletak di sudut ruang Seksi Gizi Masyarakat, dinyatakan raib digondol maling.

         Seksi KIA dan Seksi Gizi Masyarakat itu berada dalam Bidang Kesehatan Masyarakat yang dikepalai drg Sabar Setiawan, MKes.

         Di lantai ruangan yang menghubungkan ruang Seksi KIA dan Seksi Gizi Masyarakat tampak bekas gesekan yang diduga akibat brankas berisi uang tunai jutaan rupiah dan surat-surat penting itu diseret melalui lantai itu.(*)