Mataram (ANTARA) - Anggota DPRD Nusa Tenggara Barat meminta Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat melakukan proteksi secara ketat sebelum kembali mengirim mahasiswa ke luar negeri sebagai langkah antisipasi merebaknya virus corona jenis baru atau COVID-19.
Anggota DPRD Nusa Tenggara Barat (NTB) Akhdiansyah menyatakan proteksi secara ketat diperlukan untuk memastikan para mahasiswa yang akan dikirim ke luar negeri tidak terdampak COVID-19.
"Kalau mau mengirim mahasiswa silahkan saja, asal pemeriksaan dan proteksinya sesuai standar operasional prosedurnya (SOP) dilakukan secara ketat," ujarnya di Mataram, Senin.
Politisi PKB tersebut menjelaskan peningkatan sumber daya manusia (SDM) NTB memang diperlukan, namun langkah-langkah antisipasi juga perlu diperhatikan, sebab masalah virus corona sudah mengglobal. Terlebih lagi, beberapa negara yang menjadi tujuan pengiriman mahasiswa sudah dinyatakan terpapar virus mematikan tersebut, misalnya China, Malaysia, Korea Selatan dan Singapura.
"Makanya perlu ada garansi dari Pemprov NTB untuk memberikan jaminan kepada para mahasiswa kita, bahwa mereka nanti akan disana," katanya.
Akhdiansyah menyatakan meski menginginkan adanya proteksi yang ketat terhadap pengiriman mahasiswa ke luar negeri sesuai SOP yang ditetapkan oleh pemerintah dan WHO, pihaknya juga tidak ingin program pengiriman mahasiswa tersebut tertunda lama lantaran virus corona. Sebab, menurutnya, program pengiriman mahasiswa sangat bagus, terutama sekali dalam mempersiapkan SDM NTB ke depannya.
"Garansi bebas virus corona penting. Tapi kalau program ini bagus ngapain juga kita tunda sehingga tidak menimbulkan pertanyaan di masyarakat. Karena hari ini pun pemerintah provinsi juga memberikan izin kapal pesiar bersandar di daerah kita. Itu pun SOP-nya sudah sangat ketat, sehingga kalau itu (kapal, red) diizinkan kenapa juga pengiriman mahasiswa kita tidak lakukan," kata anggota DPRD NTB dari daerah pemilihan (Dapil) Kabupaten Dompu, Bima dan Kota Bima tersebut.
Sebelumnya, Gubernur NTB H Zulkieflimansyah mengaku tak khawatir merebaknya virus corona akan mengganggu jalannya program pengiriman mahasiswa ke luar negeri. Bahkan, Gubernur menegaskan bahwa program beasiswa untuk mahasiswa ke luar negeri tetap akan berlanjut. Karena hingga saat ini, program tersebut tidak bermasalah dengan virus corona.
"Justru akan lebih banyak lagi kita akan kirim. Meski kekhawatiran itu ada, tapi juga kita tidak panik berlebihan menyikapi ini. Karena pemerintah pusat juga melakukan pengawasan ketat terhadap warga kita yang berada di luar negeri," katanya.
Berita Terkait
Kemarin, KPU bantah keluarkan hasil tabulasi, pilkada di NTB aman hingga TNI dukung perluasan area tanam
Jumat, 29 November 2024 2:32
KPU NTB bantah keluarkan hasil tabulasi sirekap pilkada serentak 2024
Kamis, 28 November 2024 22:29
Pj Gubernur ingatkan warga NTB pilih produk yang aman dan berkualitas
Kamis, 28 November 2024 22:03
PJ Gubernur: RPJPD NTB langkah awal menuju pembangunan berkelanjutan
Kamis, 28 November 2024 21:55
KPU sebut pemungutan suara pilkada serentak di NTB kondusif
Kamis, 28 November 2024 20:30
TNI dukung perluasan area tanam di kawasan Lombok Tengah
Kamis, 28 November 2024 20:00
Meski masuk zona rawan, Pilkada Lombok Tengah berlangsung kondusif
Kamis, 28 November 2024 18:31
Dua Jenazah PMI meninggal di Malaysia dipulangkan ke Lombok Tengah
Kamis, 28 November 2024 18:21