Tanjungpinang (ANTARA) - Salah seorang pasien positif COVID-19 di Rumah Sakit Umum Provinsi Kepulauan Riau pernah mengikuti kegiatan Jamaah Tabligh di Sri Petaling dan Batu Pahat Malaysia.
Kepala Dinas Kesehatan Tanjungpinang, Rustam, di Tanjungpinang, Sabtu, tidak menjelaskan secara terperinci kegiatan yang diikuti oleh NZ, pasien positif COVID-19.
Namun dari riwayat yang disampaikan, Koordinator Jamaah Tabligh Kepri, Huzrin Hood membenarkan kegiatan yang diikuti NZ terkait kegiatan Jamaah Tabligh berskala internasional di Malaysia.
"Berdasarkan hasil pemeriksaan spesimen terhadap NZ, Kementerian Kesehatan menyatakan positif COVID-19," ujarnya.
Berdasarkan riwayat perjalanan sebelum terpapar COVID 19, kata dia, NZ bersama
rombongan sebanyak 10 orang berangkat ke Malaysia pada 1 Maret 2020. Pria berusia 56 tahun itu berangkat bersama SA asal Tarempa, SJ dan Hj asal Pekanbaru, Mt, Aa, Ah, Sy, Sn dan Ij.
Nz berangkat ke Malaysia melalui Pelabuhan Internasional Sri Bintan Pura Tanjungpinang ke Malaysia. Rombongan kembali ke Tanjungpinang melalui Pelabuhan Sri Bintan Pura pada 13 Maret 2020 dan langsung menuju salah satu tempat dan menginap pada satu tempat selama sehari.
Kemudian melanjutkan ke tempat lain selama 3 hari, setelah itu kembali lagi ke tempat awal pada tanggal 17 Maret 2020
Pada 17 Maret 2020, NZ mengeluh demam, batuk, pilek, nyeri otot dan badan terasa sakit serta mengalami mimisan. Sehari kemudian NZ, berobat ke dokter praktik mandiri,Dr. An. Setelah itu, pulang dan istirahat.
"Namun kesehatannya tidak mengalami perbaikan. NZ justru mengalami penurunan kesehatan, dan akan dirujuk ke RSUP Kepri, namun yang bersangkutan mangkir, dan tidak dapat dilacak sehingga gagal dibawa ke rumah sakit," ucapnya.
Kamis (19/3) pukul 21.00, NZ dirujuk ke RSUP Kepri oleh tim dari Dinas Kesehatan, PP dan KB Kota Tanjungpinang. Sehari kemudian dilakukan pengambilan swab dan darah untuk dilakukan pemeriksaan COVID-19 oleh Tim BTKL Batam dan petugas Dinas Kesehatan PP dan KB Tanjungpinang di RSUD RAT.
"Jumat (27/3) diterima hasil pemeriksaan sampel swab yang bersangkutan dari Balitbangkes RI melalui BTKL PP dengan kesimpulan terkonfirmasi hasil positif," ujarnya.
Rustam mengatakan penelusuran terhadap semua orang yang ditengarai telah kontak dengan NZ telah dilakukan termasuk seluruh keluarga dan sebagian telah dilakukan pemeriksaan sampel.
Sementara itu, Koordinator Jamaah Tabligh Kepri, Huzrin Hood, mengatakan dirinya tidak berangkat bersama NZ ke Malaysia.
"Saya berangkat dari Jakarta. Jangan khawatir, saya dalam kondisi sehat," tuturnya.
Ia mengimbau seluruh warga yang pernah kontak langsung dengan NZ untuk melakukan karantina secara mandiri. Jika mengalami gejala mirip dengan COVID-19, sebaiknya periksa ke rumah sakit.
"Jaga kesehatan, dan tidak melakukan kontak dengan orang lain," ujarnya, yang juga Ketua Dewan Masjid Kepri.
Huzrin berpendapat sebaiknya masyarakat tidak melakukan shalat berjamaah di masjid untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan.
"Kita tidak tahu siapa yang sudah tertular, karena itu sebaiknya untuk sementara waktu tidak melakukan shalat berjamaah di masjid. Shalat berjamaah di rumah saja," katanya.
Berita Terkait
Terapi obat Fomepizole berdampak positif bagi pasien GGAPA
Jumat, 4 November 2022 20:07
Dikes NTB bantah pasien positif Omicron XBB terjadi di Lombok
Selasa, 25 Oktober 2022 19:34
Dikes NTB: pasien positif Omicron XBB tidak pernah ke Lombok
Senin, 24 Oktober 2022 13:48
Belasan pasien positif COVID-19 di Loteng meninggal
Kamis, 3 Maret 2022 10:38
Pasien positif COVID-19 di Kota Mataram mencapai 540 lebih
Kamis, 10 Februari 2022 19:15
Pasien positif COVID-19 di Mataram bertambah tiga orang
Jumat, 21 Januari 2022 19:39
Sampel pasien positif COVID-19 dinyatakan negatif Omicron
Jumat, 7 Januari 2022 19:06
Mataram kembali menemukan pasien terkonfirmasi positif COVID-19
Rabu, 29 Desember 2021 16:00