Jakarta (ANTARA) - Separuh jumlah tim kompetitor Formula 1 kini telah mencutikan karyawannya setelah Haas menjadi tim kelima yang melakukan tindakan serupa sebagai respon terhadap pandemi virus corona.
Haas, tim yang berasal dari Amerika Serikat, meliburkan karyawan mereka yang berbasis di Inggris, menyusul McLaren, Williams, Racing Point dan Renault yang telah terlebih dahulu mengambil langkah antisipasi krisis global tersebut.
Tujuh dari 10 tim F1 bermarkas di Inggris, tinggal Mercedes dan Red Bull yang belum mengumumkan pengurangan gaji karyawan mereka.
Laman resmi Formula 1 menyatakan jika duet pebalap Haas Kevin Magnussen adan Romain Grosjean yakin jika mereka akan mendapati pemotongan gaji.
Di bawah skema cuti masal yang digagas pemerintah Inggris, perusahaan bisa menggunakan bantuan pemerintah untuk membayar hingga 80 persen gaji karyawan mereka hingga 2.500 pounds per bulan.
Sedangkan musim balapan Formula 1 tahun ini terpaksa tertunda, kemungkinan hingga Agustus, di saat ajang balapan "jet darat" itu berharap bisa menggelar balapan pada musim panas nanti di daratan Eropa jika kondisi memungkinkan.
Sejumlah opsi juga mereka pertimbangkan antara lain menggelar balapan tanpa penonton hingga memundurkan kalender hingga tahun baru jika perlu.
Berita Terkait
Magnussen ingin lanjutkan kariernya sebagai pembalap F1
Jumat, 19 Juli 2024 11:34
Pembalap muda Oliver Bearman perpanjang kontrak di Haas sampai 2025
Jumat, 5 Juli 2024 6:01
Haas targetkan konsistensi raihan poin pada F1 tahun ini
Rabu, 1 Februari 2023 7:02
Anggota tim Haas dan McLaren menjalani karantina dan tes virus corona
Rabu, 11 Maret 2020 16:40
Haas tawari Kubica pebalap uji dan simulator
Jumat, 25 Oktober 2019 11:42
Formula1: Upgrade bikin Haas seperti baru di Barcelona
Jumat, 10 Mei 2019 8:50
Race 2 ARRC Sirkuit Zhuhai dibatalkan cuaca buruk
Minggu, 21 April 2024 18:37
Pebalap Leclerc mundur tiga posisi start
Minggu, 28 Mei 2023 12:33