PT SMS jamin pasokan gula saat pandemi Covid-19

id Gula,PT SMS,NTB,Corona

PT SMS jamin pasokan gula saat pandemi Covid-19

PT Sukses Mantap Sejahtera (SMS) saat gelar Pasar Murah di Dompu. (Istimewa)

Mataram (ANTARA) - Virus Corona atau yang lebih dikenal dengan Coronavoris Disease 2019 (Covid-19) menyebar hampir di semua belahan dunia. Merenggut banyak korban dan mengubah paradigma sosial, politik, termasuk ekonomi. Tapi industri vital terus berusaha dipertahankan, salah satunya kebutuhan dasar gula.  
 
Salah satu yang diberi izin adalah PT Sukses Mantap Sejahtera (SMS), sesuai surat edaran Menteri Perindustrian RI Nomor 4 tahun 2020 tentang Pelaksanaan Operasional Pabrik dalam Masa Kedaruratan Kesehatan Masyarakat Corona Virus.
 
Pabrik yang jadi bagian dari SAMORA Group yang mengelola lahan 5.500 hektare ini, pemerintah berharap banyak agar dapat mengatasi kelangkaan gula di tengah pandemi Corona Virus. Karena itu, pabrik yang terletak di desa Doropeti Kabupaten Dompu ini tetap beroperasi dengan dukungan pemerintah daerah dan pusat.
 
Setiap hari pabrik memproduksi gula 500-600 ton perhari. Dengan terus beroperasi selama masa pandemi Covid-19. Pabrik utama di Desa Doropeti, Kecamatan Pekat yang masuk kawasan Kaki Gunung Tambora  terus beroperasi dengan mekanisme kerja pengangkutan raw sugar dari Dermaga Calabai, kemudian diproduksi di pabrik. Sementara sebagian bersumber dari panen tebu yang ditanam petani mitra.
 
“Jumlah produksi ini menjadi jaminan ketersediaan gula hingga akhir tahun yang didistribusikan,”  kata Yohan Setiawan selaku CEO Samora Group.

Dengan  jaminan ini, pihaknya ingin meyakinkan masyarakat, khususnya di NTB tidak khawatir kelangkaan gula apalagi sampai hilang dari pasaran.
 
Yohan menegaskan, ini adalah komitmen pihaknya untuk terus berkontribusi positif terhadap pembangunan daerah, khususnya kawasan NTB  untuk pemenuhan kebutuhan gula, umumnya untuk Indonesia. “Ekspansi perkebunan tebu melalui model kemitraan dengan petani lokal akan menjadi sumber penghasil gula terbesar di Indonesia Timur,” kata Yohan Setiawan.
 
Sambil terus berproduksi, PT SMS  terus mendukung semua program pemerintah agar kebutuhan dasar warga terpenuhi. Salah satunya melakukan Operasi Pasar Gula Tambora untuk menekan harga yang melambung di pasaran. Operasi gula murah ini telah dilaksanakan di Kabupaten Dompu, Bima, Sumbawa, dan Lombok.
 
Sementara itu, Presdir PT SMS, Sentosa Setiawan menambahkan, mayoritas karyawan perusahaan berasal dari lokal NTB, khususnya kabupaten Dompu dan Bima.

“Kebutuhan tenaga kerja lokal akan semakin banyak seiring meluasnya lahan kemitraan dengan petani. Kami berkomitmen untuk menjadikan SDM lokal sebagai prioritas utama untuk menjadi karyawan perusahaan,” ujarnya.
 
Selain itu, PT SMS juga berupaya meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) di bagian perkebunan. PT.SMS menyelenggarakan dua program pelatihan pengembangan manusia yaitu Penyuluh Muda Budidaya Tebu (PMBT) dan Field Assistant Development Program (FADP). Program ini dibuat untuk penyuluh dan asisten lapangan yang handal dalam budidaya perkebunan tebu.
 
Kehadiran PT SMS  mampu menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat Lokal. Sejak berdirinya pabrik di tahun 2017, PT SMS mencoba lebih dekat dengan warga dengan merekrut tenaga-tenaga muda yang ada di kecamatan Pekat. Selain itu, pihak perusahaan selalu mengupayakan berbagai kegiatan sosial sebagai bentuk kepedulian perusahaan.
 
Beroperasi sejak tahun 2016, selama masa tanam  PT SMS melibatkan warga tenaga tanam, perawatan, dan penjaga kebun. Sementara pada setiap musim panen, PT SMS menargetkan merekrut sebanyak 1500 tenaga penebang yang berasal dari wilayah NTB, seperti kabupaten Dompu, Bima, Sumbawa, dan Lombok. Selebihnya berasal dari wilayah NTT.
 
Tidak hanya itu, kehadiran pabrik gula ini juga secara tidak langsung memberikan multiplier effect seperti bertumbuhnya ekonomi kecil-menengah seperti  warung, toko kelontong, tempat kos, angkutan lokal, dan sebagainya. (*)