Jakarta (ANTARA) - Platform panggilan video konferensi Zoom akan memperketat keamanan untuk panggilan video untuk pelanggan berbayar dan institusi seperti sekolah, namun, tidak berlaku untuk akun gratis.
"Dalam waktu yang bersamaan Zoom berusaha memperbaiki keamanan, mereka juga menambah kepercayaan dan keamanan," kata konsultan keamanan Zoom, Alex Stamos, dikutip dari Reuters, Senin.
Stamos mengemukakan hal tersebut dalam diskusi dengan kelompok pembela kekerasan seksual terhadap anak dan kebebasan masyarakat mengenai keamanan di platform tersebut.
Stamos mengatakan mereka berencana akan mengubah keamanan telekomunikasi lewat Zoom. Namun tidak dijelaskan apa yang akan mengalami perubahan.
Perubahan tersebut berlaku antara lain untuk organisasi nirlaba atau pengguna seperti pembangkang politik, yang mungkin memenuhi kualifikasi untuk panggilan video yang lebih amal.
Rencana Zoom untuk keamanan berupa kombinasi teknologi, keamanan dan bisnis. Menurut Stamos, pemberlakuan enkripsi penuh pada pertemuan lewat Zoom akan membuat tim keamanan Zoom tidak bisa bergabung sebagai peserta untuk mengatasi masalah.
Zoom banyak dikritik oleh para pakar keamanan siber karena banyak temuan yang menunjukkan platform tersebut kurang aman.
Zoom juga bermasalah dengan regulator Amerika Serikat, Federal Trade Comission karena enkripsi mereka dinilai tidak tepat.
Berita Terkait
Zoom meluncurkan dua paket berbayar
Kamis, 15 Oktober 2020 9:12
Aplikasi Zoom beroperasi normal seusai bermasalah
Senin, 18 Mei 2020 7:11
500 ribu akun Zoom dijual di situs gelap
Rabu, 6 Mei 2020 9:39
Komisi I DPR menjaring aspirasi PMI via Zoom di tengah pandemi COVID-19
Jumat, 24 April 2020 23:08
Rawan kebocoran data, Kemhan larang pegawainya gunakan aplikasi Zoom
Kamis, 23 April 2020 11:44
Spesifikasi Reno Series, kamera hingga puluhan kali zoom
Selasa, 18 Juni 2019 9:36
BSSN tingkatkan kesadaran keamanan siber
Jumat, 1 November 2024 6:38
Forum Kemandirian Siber Indonesia dibentuk perkuat keamanan
Selasa, 29 Oktober 2024 6:21