Tulungagung, Jatim (ANTARA) - Aparat Kepolisian Resor (Polres) Tulungagung, Jawa Timur menghentikan penyelidikan insiden rumah warga dibakar anak kandungnya sendiri yang menderita gangguan jiwa atau ODGJ (orang dengan gangguan jiwa).
Kapolsek Rejotangan AKP Herry Purwanto, Sabtu, menjelaskan pelaku yang diidentifikasi berinisial AP (41) sempat dimintai keterangan petugas, namun kemudian dilepas setelah korban yang merupakan orang tuanya sendiri menyatakan tidak mengajukan aduan ataupun tuntutan.
"Keluarganya tidak ingin memperpanjang kasus ini, karena yang bersangkutan memang mengalami depresi atau gangguan jiwa," kata Herry.
AP akhirnya dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan penanganan psikologis. Diduga sakit jiwa AP yang ditinggal pergi istrinya ini kambuh.
Puncak depresi AP terjadi saat ia tanpa alasan jelas membakar kasur dalam kamarnya pada Rabu (10/6).
Insiden itu baru diketahui korban yang juga ayah kandung AP, dan juga beberapa warga tetangga sekitarnya saat api berkobar membakar seluruh isi rumah.
Herry menyebut, AP sudah mengalami gangguan jiwa sejak muda.
"Dulu dia sering jatuh dengan kepala membentur lantai atau aspal. Mungkin itu yang membuat perangainya terkadang tidak terkendali," kata AKP Herry.
Kondisi AP semakin parah setelah dia menikah dan kemudian ditinggal pergi istrinya.
Sejak itu, depresinya semakin parah. Kendati tidak membahayakan orang lain, AP kerap mengamuk dan melakukan tindakan mengarah bunuh diri.
Beberapa kali aksi nekat dia lakukan, termasuk upaya bunuh diri dengan cara membakar kasur yang dilakukannya terakhir.
Insiden pembakaran rumah oleh ODGJ ini terjadi di Desa Sukorejo Wetan, Kecamatan Rejotangan, Tulungagung, Jatim, sekitar pukul 20.00 WIB.
Api berasal dari arah kamar pelaku yang kemudian merembet besar, sehingga membakar seluruh isi kamar dan merembet ke atap dan sebagian besar bangunan rumah, sehingga luluh lantak dilalap si jago merah.
Berita Terkait
Padamkan kebakaran gunungan sampah pabrik gula di Tulungagung
Senin, 6 November 2023 5:38
Aktivis lingkungan ajak masyarakat bantu cegah kebakaran hutan
Sabtu, 30 September 2023 12:14
Perhutani akui kekurangan tenaga penjaga hutan
Senin, 7 Oktober 2019 17:47
Puluhan Warga Mataram Lakukan Aksi Gunduli Kepala
Jumat, 21 Agustus 2015 15:53
Haji- 60 Persen Calon Haji Mataram Risiko Tinggi
Rabu, 19 Agustus 2015 21:37
Bupati Sumbawa Barat Evaluasi Jelang Akhir Jabatan
Selasa, 11 Agustus 2015 7:40
Legislator Kecewa Anggaran Sosial Minim Dialokasikan Pemprov NTB
Rabu, 5 Agustus 2015 23:18
Anggaran pengamanan pilkada sumbawa barat rp1,5 miliar
Jumat, 31 Juli 2015 15:01