Mataram (ANTARA) - Dinas Pendidikan Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, akan menerapkan kegiatan Gerakan Masyarakat (Germas) Mengajar dengan melibatkan mahasiswa, RT dan kepala lingkungan untuk membimbing dan mendampingi anak-anak belajar dari rumah selama pandemi COVID-19.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Mataram H Lalu Fatwir Uzali di Mataram, Selasa, mengatakan, konsep Germas Mengajar itu saat ini sedang disusun sebagai bagian dari opsi pembelajaran dengan sistem luar jaringan (luring).
"Jadi para mahasiswa yang tinggal di sebuah lingkungan, bisa mendampingi dan membantu anak-anak belajar atau menyelesaikan tugas yang diberikan guru baik melalui sistem dalam jaringan (daring) maupun luring," katanya.
Menurutnya, dalam hal ini siapa saja termasuk kalangan media juga bisa peduli membimbing dan mendampingi anak belajar, tidak mesti mahasiswa, RT maupun kepala lingkungan. Justru, dalam kondisi seperti ini dukungan dari berbagai pihak sangat dibutuhkan.
"Dengan demikian, anak-anak, guru dan orang tua juga bisa senang sehingga target konsep cara belajar luring yang efektif, baik dan menyenangkan bisa tercapai," katanya.
Dikatakan, program Germas Mengajar itu dikonsep dengan pertimbangan keterbatasan guru untuk melakukan "home visit" ke rumah siswa. Akan tetapi, melalui partisipasi masyarakat ini dapat membantu guru sekaligus anak-anak yang berada di sekitarnya.
Kegiatan bimbingan bisa dilakukan dengan mengumpulkan siswa sekitar 5-7 orang, di sebuah tempat seperti di aula, kantor lurah atau tempat lainnya yang dinilai layak.
"Yang penting tetap menerapkan protokol kesehatan, menggunakan masker dan jaga jarak," katanya.
Di sisi lain, Fatwir juga mengatakan, pihak sekolah saat ini juga sedang mencari aplikasi metode terbaik dalam menerapkan sistem pembelajaran daring, agar guru tidak terlalu banyak aplikasi.
"Berbagai materi pembelajaran bisa masuk daring yang mudah dan cepat dipahami peserta didik," katanya.