NELAYAN DOMPU TAKUT MELAUT KARENA CUACA BURUK

id


          Dompu, NTB  (ANTARA) - Para nelayan di Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat takut melaut, karena cuaca buruk disertai hujan lebat dan angin kencang serta gelombang tinggi sejak beberapa hari terakhir.

          Nelayan asal Desa Jala, Kecamatan Huu, Kabupaten Dompu Asikin (24/12) mengatakan, aktivitas nelayan di beberapa wilayah pesisir di Dompu, lebih banyak memperbaiki alat tangkap seperti    jaring, perahu dan perlengkapan melaut lainya.

         "Kalaupun terpaksa melaut kami hanya berani di lokasi  yang dekat dengan pantai. Tidak ada nelayan yang berani melaut jauh ke tengah," katanya.

         Ia mengatakan, kendati hasilnya tidak sebenyak kalau melaut ke lokasi yang jauh, namun hasilnya cukup untuk memenuhi kebutuhan keluarga.

          "Bagi nelayan yang memiliki ladang atau lahan pertanian, pada saat tidak melaut akibat cuaca buruk seperti sekarang ini, banyak yang memanfaatkan waktu untuk mengolah lahan pertanian mereka," katanya.

         Ungkapan senada juga diungkapkan sejumlah nelayan lainnya di Dompu. Mereka memanfaatkan waktu untuk bercocok tanam dan ladang maupun di sawah mereka.

         Abdurrahman, nelayan lainnya di Desa Jala mengatakan, selama cuaca buruk sekarang ini apapun dikerjakan asal bisa makan setiap hari, seperti bekerja di ladang.

         "Mungkin hasilnya tidak sebanyak kalau melaut, tetapi ketimbang membahayakan keselamatan lebih baik tidak melaut untuk sementara ini," katanya.

         Ketinggian gelombang akibat cuaca buruk dalam beberapa hari terakhir ini mencapai dua meter, bahkan akibat tingginya gelomba air laut masuk ke perkampungan di Desa Jala, Kecamatan Huu.

         Kendati demikian warga pesisir di Desa Jala  mengaku tidak merasa khawatir, karena hal ini dinilai terjadi hampir setiap tahun.

         Akibat cuaca buruk disertai hujan lebat, angin kencang dan gelombang tinggi harga ikan di sejumlah pasar di Kabupaten Dompu cukup mahal.

        "Selain itu berbarapa jenis kan seperti kerapu dan kakap  tidak tersedia di pasar. Yang ada hanya ikan   tongkol, laja dan ikan-ikan," kata Asminah, salah seorang pedanag ikan di pasar bawah Dompu.

         Ikan tongkol ukuran kecil di pasar bawah Dompu, dijual dengan harga Rp12.000 per ekor, naik 100 persen dibandingkan dengan sebelumnya seharga Rp6.000 per ekor.  
    Akibat langkanya ikan selama musim angin barat seperti sekarang ini sebagian warga Dompu cukup makan dengan lauk  tempe dan tahu.(*)