Perpustakaan Mataram mulai membuka pelayanan di taman baca masyarakat

id diarpus,mataram,buku

Perpustakaan Mataram mulai membuka pelayanan di taman baca masyarakat

Taman Baca Masyarakat (TBM) Udayana, merupakan salah satu TBM dari tiga TBM yang ada di Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat. ANTARA/Nirkomala

Mataram (ANTARA) - Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, mulai membuka pelayanan di tiga taman baca masyarakat (TBM), setelah vakum sejak terjadi pandemi COVID-19 pada Maret 2020.

Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan (Diarpus) Kota Mataram Hj Sitti Miftahayatun di Mataram, Jumat, mengatakan, tiga TBM itu meliputi TBM Sangkareang, Udayana dan Pantai Ampenan sudah mulai buka pada awal Januari 2021, dengan tetap menerapkan protokol kesehatan COVID-19.

"Mulai awal Januari 2021, kami coba membuka TBM dua kali seminggu yakni setiap Sabtu sore dan Minggu pagi mulai pukul 07.00-09.00 Wita," katanya.

Dari hasil evaluasi, tingkat kunjungan masyarakat di TBM masih sangat minim yakni masih di bawah 10 orang. Jumlah itu, jauh 2-3 kali lipat jika dibandingkan dengan kunjungan sebelum pandemi COVID-19.

"Di TMB sistemnya baca ditempat, tidak melayani pinjaman. Masyarakat yang ingin meminjam buku diarahkan ke kantor kami (Diarpus-red)," katanya.

Miftahayatun mengatakan, jumlah koleksi buku di TBM Udayana saat ini sebanyak 400 judul 500 eksemplar, sedangkan di TBM Sangkareang terdapat 350 judul 600 eksemplar, dan TBM Pantai Ampenan terdapat 400 judul 800 eksemplar.

"Koleksi buku yang kami siapkan di masing-masing TBM beraneka ragam, mulai dari ilmu pengetahuan, buku cerita anak-anak, novel, majalah, buku kuliner dan lainnya," katanya.

Sementara menyinggung tentang operasional mobil perpustakaan keliling, Miftahayatun, mengatakan, untuk perpustakaan keliling masih belum diaktifkan lagi sejak pandemi COVID-19 pada Maret 2020.

Sebelum pandemi, dua unit mobil perpustakaan keliling diprioritaskan untuk pelayanan di sekolah-sekolah yang berada di kawasan pinggiran dan jauh dari kantor pusat perpustakaan.

"Tapi sejak pandemi, sekolah ditutup karena kebijakan belajar dari rumah," katanya.

Karena itu, mobil perpustakaan keliling sekarang dioptimalkan petugas untuk pendataan koleksi dan pembinaan pengelola perpustakaan yang ada di rumah ibadah dan kelurahan.

"Hal itu sebagai upaya kita menilai dan memetakan perpustakaan mana yang memiliki pengelolaan terbaik. Ketika ada lomba-lomba ditingkat provinsi dan nasional, kita tinggal usulkan," katanya.