PIM-OJK bersinergi mengedukasi pelaku UMKM perempuan di NTB

id PIM NTB,OJK NTB,Pelaku UMKM

PIM-OJK bersinergi mengedukasi pelaku UMKM perempuan di NTB

Ketua PIM NTB Hj Baiq Diyah Ratu Ganefi (kanan tiga), bersama jajaran OJK NTB, di sela pertemuan membahas pelatihan keuangan bagi UMKM, di Mataram, Rabu (17/2/2021). ANTARA/Awaludin

Mataram (ANTARA) - Perempuan Indonesia Maju (PIM) Wilayah Nusa Tenggara Barat bersinergi dengan Otoritas Jasa Keuangan NTB untuk mengedukasi pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) khususnya kaum perempuan tentang perencanaan dan akses keuangan di masa pandemi COVID-19.

"Di masa pandemi saat ini, kaum perempuan yang tadinya tidak berbisnis dan banyak di rumah beralih membuka usaha, seperti kuliner dan lainnya," kata Ketua PIM NTB Hj Baiq Diyah Ratu Ganefi, dalam pertemuan dengan jajaran OJK NTB, di Mataram, Rabu.

Para pelaku UMKM, baik yang sudah lama maupun baru muncul saat pandemi masih banyak yang belum paham tentang perencanaan dan pengelolaan keuangan berwirausaha yang bagus.

"Kadang untungnya mana, modalnya mana, tiba-tiba rugi. Makanya sangat dibutuhkan pelatihan untuk meningkatkan literasi keuangan pelaku UMKM terutama kaum ibu-ibu," ujar Ganefi yang juga menjadi Ketua Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (Iwapi) NTB.

PIM NTB bersama OJK NTB sepakat  melaksanakan pelatihan tentang keuangan secara manual, namun tetap menerapkan protokol kesehatan COVID-19.

PIM bertindak sebagai pihak yang akan menghadirkan para pelaku UMKM binaan untuk menjadi peserta pelatihan.

Sedangkan OJK, siap menjadi narasumber yang akan memberikan materi tentang bagaimana melakukan perencanaan dan pengelolaan keuangan yang bagus, khususnya di masa pandemi.

Selain itu, akan memberikan pemahaman tentang akses permodalan di industri jasa keuangan yang murah, seperti di PNM Mekaar, atau kredit usaha rakyat di perbankan.

"Kami akan segera melakukan pelatihan secara bertahap dengan jumlah peserta terbatas karena kondisi pandemi," ucap Ganefi.

Sementara itu, Kepala OJK NTB Farid Faletehan mengatakan sinergi dengan PIM NTB untuk mengedukasi pelaku usaha kecil sejalan dengan program peningkatan literasi dan inklusi keuangan yang dilakukan setiap tahunnya.

"Kebetulan fokus kami adalah pelaku usaha kecil seperti pelaku usaha perempuan, petani, nelayan dan peternak," katanya.

OJK, akan terus memperbanyak kemitraan dengan berbagai pihak untuk mengedukasi masyarakat guna meningkatkan literasi dan inklusi keuangan di NTB.

Sinergi OJK bersama para pemangku kepentingan berbuah hasil yang positif. Berdasarkan hasil Survei Nasional Literasi Keuangan Indonesia tahun 2019, NTB berhasil mencatatkan pertumbuhan tingkat literasi tertinggi ke-2 di Indonesia sebesar 61 persen, dari posisi 21,5 persen (2016) menjadi 34,65 persen.

OJK juga turut mendukung promosi produk para pelaku UMKM dari berbagai daerah di Indonesia, melalui media daring.