Kaum perempuan menyalurkan bantuan untuk korban banjir di Bima NTB

id PIM NTB,IWAPI NTB,Banjir di Bima

Kaum perempuan menyalurkan bantuan untuk korban banjir di Bima NTB

Pengurus PIM NTB menyerahkan bantuan untuk korban banjir di Kabupaten Bima, melalui BPBD NTB. (ANTARA/Awaludin)

Mataram (ANTARA) - Perempuan Indonesia Maju (PIM) dan Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (Iwapi) Nusa Tenggara Barat menyalurkan bantuan logistik untuk meringankan beban para korban banjir bandang di Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat.

Ketua PIM NTB Hj Baiq Diyah Ratu Ganefi di Mataram, Selasa, mengatakan bantuan berupa peralatan mandi dan kebutuhan pokok sudah diserahkan melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) NTB.

"Karena PIM NTB belum ada perwakilan cabang di kabupten/kota, maka kami menyalurkan bantuan melalui BPBD NTB untuk selanjutnya dikirim ke Bima," katanya.

Ia menyebutkan paket bantuan yang diberikan berupa sabun, gula pasir, kopi, dan makanan ringan lainnya yang dibutuhkan setelah banjir.

Seluruh paket bantuan yang diserahkan ke BPBD NTB tersebut dikemas dalam kemasan kardus yang sudah tertutup rapat.

"Alhamdulillah kami menyerahkan bantuan pada pagi hari dan tiba di Bima pada sore hari. Kami sangat mengapresiasi kerja sama yang baik dari BPBD NTB dalam menyalurkan bantuan," ujar perempuan yang akrab disapa Bunda Ganefi itu.

Sementara itu, Iwapi NTB menyalurkan bantuan yang sama untuk korban banjir di Kabupaten Bima. Bantuan dikirim melalui pengurus Iwapi Kabupaten Dompu dan Bima.

Bantuan tersebut merupakan bentuk kepedulian sesama perempuan pengusaha di NTB, terhadap para korban bencana alam.

"Bantuan dikirim hari ini. Semuanya dihimpun dari teman-teman Iwapi di kabupaten/kota yang tidak terdampak bencana alam," kata Ganefi yang juga menjabat Ketua Iwapi NTB.

Banjir bandang menerjang empat kecamatan di Kabupaten Bima, pada Jumat (2/4). Data BPBD Kabupaten Bima tercatat wilayah yang terdampak banjir adalah Kecamatan Madapangga, Kecamatan Bolo, Kecamatan Woha, dan Kecamatan Monta, Kabupaten Bima.

Setidaknya dua orang dilaporkan meninggal dunia, serta 27.808 jiwa atau 9.245 kepala keluarga terdampak akibat banjir.

Selain dua korban jiwa, kurang lebih 9.245 unit rumah warga terendam, 12 di antaranya rusak. Empat unit jembatan juga ikut terputus. Selain itu, 294 hektare lahan pertanian dan 25 hektare lahan perikanan warga ikut terdampak banjir.